Kutipanmerupakan pinjaman pendapat atau kalimat yang diambil dari seseorang, baik berupa tulisan atau lisan yang bertujuan untuk memperkokoh argumentasi di sebuah karya tulis. Selain digunakan untuk memperkuat argumen, kutipan juga bisa dijadikan sebagai landasan teori, penjelasan suatu uraian, atau sebagai bukti untuk menunjang sebuah pendapat.
Carilah Ide AndaRiset Genre Gaya Penulisan AndaBuatlah Outline Garis BesarMulailah Dengan Awal Yang MenarikFokuslah Pada Gaya Menulis AndaPikirkanlah Para Pembaca AndaTetapkan Target TulisanAtur Rutinitas MenulisSiapkan Ruang MenulisPakai Aplikasi Menulis Dengan MaksimalJaga Motivasi AndaRileks Ketika BuntuJangan Terburu-buru MenyelesaikannyaCarilah Penilaian TemanTemukan Penerbit Yang Tepat Menulis Buku kedengarannya cukup menyulitkan tapi ternyata tidak juga kok? Bagi segelintir Penulis, menulis adalah salah satu proses kreatif dari kehidupan. Kemampuan manusia menulis ada sejak lama, semenjak penemuan huruf, manusia mulai menuliskan isi pikirannya ke dalam kertas untuk dibaca orang lain. Sekarang ini, menulis dalam bentuk tulisan yang sangat panjang kedengarannya sangat langka, terlebih banyak yang terbiasa tinggal “copy-paste” saja. Gemah-ripah penulisan tidak terasa hingar-bingarnya lagi. Syukurlah, sekarang ini geliat dunia buku mulai bangkit, banyak lahirnya penerbit baru yang sedang membuka jalannya tersendiri. Sebenarnya menulis buku tidak terlalu sulit, asalkan kita dapat menemukan langkah yang tepat dan terarah. Untuk membantu anda mencapai tujuan itu, kami berikan beberapa langkah produktif untuk menulis buku. Carilah Ide Anda Salah satu hal penting dalam membuat karya buku anda adalah menemukan ide besar. Sayangnya ide tidak datang begitu saja, terkadang ide datang dengan sendirinya. Tapi masalahnya kemudian, anda enggan melanjutkannya lagi. Saya teringat Rowling mendapatkan ide menulis Harry Potter, ketika keretanya mengalami keterlambatan keberangkatan dari Manchester ke stasiun King’s Cross London pada 1990. Lalu bagaimana dengan kita sendiri, tentu tidak banyak orang yang begitu saja menemukan ide besar begitu saja. Untuk hal itu, mulailah dengan mengajukan pertanyaan sederhana kepada diri sendiri Apa yang ingin saya tulis?Hal penting untuk ditulis?Siapa yang ingin membaca tulisan saya?Apakah ide ini bisa berjalan secara efektif? Jawaban pertanyaan-pertanyaan ini tentunya akan membantu anda mencari pilihan terbaik penulisan buku anda. Pada sisi lain, lihatlah koleksi buku anda, dengan melihatnya bisa membantu menggambarkan arah penulisan anda sendiri. Riset Genre Gaya Penulisan Anda Melihat diri sendiri adalah hal paling terpenting, anda dapat melihat tulisan anda sebelumnya, mulai dari catatan buku pribadi hingga tulisan pada media sosial yang pernah anda tulis. Jangan pernah malu melihat tulisan anda sendiri, anda mungkin bisa tercengang melihat tulisan anda sendiri, bahkan bisa tahu pada waktu mana tulisan anda mengalir begitu bebasnya. Tetapi jika ingin menulis hal yang berbeda, bisa lihat buku populer yang laris terjual pada market place, atau lihat pada situs BookDepository, mereka sangat baik dalam memetakan buku-buku sesuai dengan genrenya. Jadi kita akan tahu yang orang-orang suka baca. Lihat Juga Macam Genre Buku. Buatlah Outline Garis Besar Untuk menulis buku, ada baiknya membuat garis besar isi buku tersebut, agar mempermudah arus penulisan buku tersebut. Saya sendiri sebelum menuliskan tulisan ini saja, membuat beberapa poin-poin penting yang perlu sampaikan. Dengan membuat poin-poin kita akan tahu titik mana saja yang perlu tekankan, agar informasi ini sampai ke para pembaca. Lain dengan novel, outline garis besarnya tentu saja berbeda, hal paling berbeda adalah pada poin konflik yang tercipta pada novel tersebut. Outline garis besar penulisan ada pada awal, tengah, dan akhir, tentu kita menginginkan buku tersebut mengalir apa adanya. Yang paling penting anda memiliki karakter penulisan anda sendiri. Mulailah Dengan Awal Yang Menarik Setelah kita membuat outline dari penulisan buku, hal yang paling terberat adalah bagian pertama, karena pada bagian awal adalah letak pertama kali para pembaca masuk. Seperti pintu masuk menyelami dunia buku anda. Pada awal bagian buku itulah, bagaimana para pembaca tertarik. Setelah mereka melihat sampul, para pembaca akan melihat bagian-bagian awal buku tersebut. Tentu saja pada bagian awal anda harus mencoba bereksperimen, tidak hanya melulu hal yang umum, salah satu contoh Novel karya Milan Kundera. Dia memiliki ciri pengantar sangat berbeda, pembahasan awalnya berbeda, entah kenapa tiba-tiba kita masuk pada cerita yang berbeda lagi. Fokuslah Pada Gaya Menulis Anda Gaya penulisan bukanlah harus mengenai ciri khas penulisan anda, kalau belum merasa menemukan gaya penulisan anda. Anda boleh mengikuti gaya penulisan orang lain, Seperti Bertrand Russel, pada masa penulisannya dia mencoba mengikuti gaya penulisan John Stuart Mill. Dengan mengikuti gaya penulisan penulis lain, lama kelamaan anda akan mampu menemukan gaya penulisan anda sendiri. Kalau belum menemukan, sesekali cobalah menulis pada waktu senggang, atau bisa sesekali langsung menuliskan ketika ada hal yang ingin perlu sampaikan. Sebenarnya dengan menulis secara seketika ketika datang ide, itu terasa sangat baik, tak hanya melatih gaya penulisan anda. Tapi juga akan menambah keragaman kosa kata serta kalimat. Pikirkanlah Para Pembaca Anda Meskipun menulis adalah bentuk ekspresi dari sebuah pikiran. Kita perlu juga, mengetahui para pembaca sukai. Alih-alih ingin membuat sesuatu tulisan yang berbeda malahan para pembaca tidak mengerti isi tulisan anda. Cara mengetahui apa yang para pembaca sukai dengan melakukan riset pada situs penjualan buku. Pada situs BookDepostory sudah menampilkan buku mana saja yang menjadi Best Sellers. Tapi akan menjadi berbeda, kalau anda menulis untuk segmen tertentu, pastinya anda sendiri sudah memiliki alasan tersendiri untuk menulis buku tersebut. Tidak dapat pungkiri, buku yang bagus belum tentu Best Seller, ada banyak buku yang mengilhami para penulis besar tapi berasal bukan dari buku Best Seller. Tetapkan Target Tulisan Menetapkan target penulisan adalah hal terpenting pada penulisan buku, sebenarnya sudah banyak yang mengajarkan ini. Dari mulai membiasakan menulis 500-750 kata per hari, dengan cara ini sangat bermanfaat sekali bagi yang belum terbiasa menulis sama sekali. Dengan asal corat-coret tulisan dari 500-750 kata perhari, lambat laun tidak akan terasa tulisan anda sendiri akan bertambah banyak, pada titik tertentu tidak akan terasa, tulisan anda mencapai kata per sesi anda menulis. Kalau sudah biasa melatih hal demikian, anda bisa menetapkan target penulisan buku anda sendiri. Menulis buku itu bukanlah hal cepat, bukan sistem kebut semalam. Menulis sebuah buku itu adalah menabung kata. Sebenarnya buat saya pribadi menyelesaikan buku dalam waktu kurang setahun sudah sangat cepat sekali. Sudah tahukan, kalau rutinitas keseharian kita suka menghambat hal yang kita inginkan, terlebih yang sudah terjebak dalam dunia pekerjaan, waktu menulis akan menjadi hal sempit bagi anda. Tapi cobalah Petakan waktu anda dalam sehari, pada titik waktu mana yang bisa anda luangkan dalam sehari. Pertanyaan dasarnya begini Kapan saya memiliki waktu luang paling banyak? Dalam sehari atau minggu?Pada jam berapa saya lebih produktif menulis?Bagaimana saya mengatur jarak setiap sesi penulisan? Setelah anda melihat diri sendiri, anda akan tahu bagaimana anda memanfaatkan jadwal dan mengatur waktu penulisan anda sendiri. Jangan terlalu banyak mengambil banyak waktu, nanti anda bisa jatuh dalam kebosanan. Niatnya agar cepat selesai, malahan tulisan anda semakin memburuk. Tidak semestinya seperti ruang kerja anda. Ruangan untuk menulis untuk keperluan menjaga konsentrasi dan ide-ide anda. Anda bisa menulis pada kamar anda sendiri. Bagi anda yang menyukai kesunyian dan hening, carilah ruangan untuk menulis yang tergolong sunyi, terlebih kita tahu ada saja gangguan tiap harinya, bisa berupa suara kendaraan serta lainnya. Zaman yang serba canggih sekarang ini, memungkin anda menulis pada waktu kapan saja, bisa pada waktu perjalanan berangkat kantor, jam istirahat, atau bisa juga ketika sedang rileks di kamar tidur. Sekarang tidak perlu lagi menenteng laptop kemana saja. Dengan Android atau Iphone anda, bisa menjadi media menulis. Dengan menggunakan aplikasi menulis yang tepat, anda bisa lebih produktif, baik itu menggunakan Microsoft Word atau Google Docs. Sekarang ini 2 aplikasi tersebut sudah mampu saling hubung, satu sama lainnya, and tidak perlu menyimpan data tulisan pada flashdisk lagi. Setelah anda selesai menulis dengan laptop, lalu berpindah ke telepon genggam anda dapat kita lakukan sekarang ini. Jaga Motivasi Anda Menjaga motivasi diri adalah hal yang paling sulit, seringnya pada awal penulisan anda sangat semangat sekali, tapi karena mengatur waktu dan pikiran anda terlalu padat, anda akan terjerumus pada kebosanan. Ketika muncul kebosanan anda perlu lihat kembali, kenapa anda memulai tulisan tersebut. Dan cobalah melihat sejauh mana tulisan anda. Bisa dengan mengkoreksi kesalahan kata, atau juga bisa membaca tulisan itu kembali. Rileks Ketika Buntu Ketika anda mulai pada titik buntu, terlebih anda sudah menjaga motivasi menulis anda, memang baiknya berhenti sebentar. Cari aktivitas lain yang bisa mengobati kebuntuan anda. Anda bisa jalan-jalan kemana saja dahulu , entah itu ke Coffee Shop atau pergi ke tempat anda bisa menghibur diri sendiri. Nantinya kita bisa menemukan sendiri sendiri kebuntuan tanda tanya tersebut. Mengistirahatkan pikiran penting sekali, makanya sejak awal mengatur ritme penulisan sangatlah penting sekali. Jangan Terburu-buru Menyelesaikannya Kita sudah tahu terburu-buru menyelesaikan adalah hal buruk dalam setiap kegiatan. Anda boleh saja menunda sebentar, terlebih sudah memasuki bagian akhir buku tersebut. Luangkan waktu untuk mencari alternatif penutup tulisan anda, hampir sama pada waktu awal anda menulis. Mencari penutup tulisan anda sangatlah penting sekali, karena pada akhirnya para pembaca bisa menarik kesimpulan menyukai tulisan anda. Carilah Penilaian Teman Meminta penilaian orang lain adalah hal yang paling tepat setelah tulisan buku anda selesai. Anda juga harus mampu menerima dan memahami penilaian teman anda. Kalau masih merasa kurang sreg, anda bisa meminta penilaian teman anda lainnya. Tapi baiknya pada poin-poin penting tulisan anda. Anda bisa membagikan pengantar buku anda saja, tidak perlu menyeluruh, kalau anda merasa perlu keseluruhan penilaian teman anda. Boleh juga kok memberikan draft tulisan anda seluruhnya, Temukan Penerbit Yang Tepat Pada bagian ini anda bisa memberikan draft tulisan anda kepada penerbit besar yang telah anda tuju. Pastikan anda tahu syarat-syarat agar tulisan anda diterbikan, Jika sudah anda kirim tapi belum mendapatkan jawaban, Anda bisa kok mencari Penerbit Indie. Ketika menerbitkan Penerbit Indie, seluruh biaya penerbitan itu ditanggung anda, Yang paling penting adalah anda harus siap dengan biaya dan strategi marketing anda sendiri. Lihat Juga Cara Menerbitkan Buku.
Kedua adalah buku yang memiliki audiens yang suka merasa superior dalam dunia baca-membaca. Mereka anti wattpad, anti receh receh club. Penerbit menerima naskah semacam ini karena naskah ini sangat sangat sangat bagus dan mereka tahu MASIH ADA PASARNYA. Pasar buku receh lebih luas, tapi tipe buku ini akan melengkapi lubang yang tak bisa diisi
11+ Teknik Menulis Buku Bagi Pemula1. Pemilihan Ide dan Konsep2. Siapkan Outline atau Kerangka Isi Buku3. Lengkap Materi Pendukung Penulisan Buku4. Riset Gaya Penulisan Anda5. Menetapkan Target Waktu Penulisan Buku dengan Time Line6. Drafting Penulisan Naskah Buku7. Mulailah dengan Awal yang Menarik8. Pikirkan Pembaca Anda9. Siapkan Ruang Menulis10. Jaga Motivasi Menulis11. Terus Belajar dan Sering Latihan12. Terbitkan Buku-buku Hasil Karya Anda Teknik menulis buku bagi pemula. Seorang penulis yang ingin menulis buku yang berkualitas, penulis pemula harus mampu menguasai berbagai keterampilan menulis dan berbahasa dengan baik. Hal ini karena menulis buku membutuhkan keterampilan otak yang mampu mengasah kinerja otak dan menstimulasi otak agar dapat berpikir kreatif untuk merangkai kata demi kata. Untuk itu, menulis buku bagi pemula diperlukan latihan dan terus berlatih agar keterampilan menulisnya segera terasah. Karena tak bisa dipungkiri, selain pengetahuan yang luas dan juga wawasan yang luas, penulis membutuhkan keterampilan dan juga pengalaman yang didapatkan dari berbagai latihan yang dilakukan. Oleh sebab itu, teknik menulis buku bagi pemula yang paling utama adalah terus berlatih. Kunci keberhasilan dalam berlatih disebut juga konsisten. Jika penulis pemula rajin berlatih dan juga konsisten, maka hasil tulisannya juga terus meningkat dan ia dapat menulis buku berkualitas sama halnya dengan penulis andal. Lalu bagaimana cara memperoleh keterampilan dan bagaimana cara melakukan latihannya? Diperlukan teknik menulis buku bagi pemula yang tepat agar penulis dapat segera memiliki dan menguasai keterampilan menulis. Dengan demikian, teknik menulis buku bagi pemula juga nantinya akan memudahkan penulis dalam menulis buku-bukunya. 11+ Teknik Menulis Buku Bagi Pemula Di bawah ini ada beberapa hal yang perlu dipelajari penulis pemula sebagai teknik menulis buku bagi pemula. 1. Pemilihan Ide dan Konsep Teknik menulis buku bagi pemula yang harus dilakukan pada awal menulis adalah memilih ide dan konsep tulisan atau isi buku yang paling dekat dengan kehidupan atau pengalaman dan keahlian Anda. Misalnya jika Anda adalah seorang lulusan fakultas pertanian, maka Anda bisa menulis hal-hal mengenai pertanian, teknik panen yang baik, dan lain sebagainya. Anda juga dapat menulis buku yang juga sesuai dengan kesenangan atau hobi Anda, meskipun Anda tidak sekolah atau menempuh pendidikan di studi tersebut. Anda bisa mengeksplor diri dan mencari referensi yang valid mengenai hobi yang akan dituangkan di dalam buku Anda tersebut. Mengapa penulis pemula harus menulis buku yang sesuai dengan pengalaman, keahlian, bidang pekerjaan, atau bahkan hobi? Di bawah ini adalah beberapa alasannya – Penulis pemula harus memilih ide atau konsep untuk isi buku yang memang sesuai dengan bidangnya. Hal ini dilakukan atas tujuan agar penulis memahami betul apa yang akan ditulis, isi yang akan disampaikan, tujuan dan juga maksud dari ditulisnya buku tersebut, dan lain sebagainya. Penulis juga diharap mampu menguasai segmen atau target pembaca mengenai apa yang dibutuhkan dan diinginkan pembaca dari sebuah buku tersebut. Karena berangkat dari pengalaman atau kehidupan sehari-hari, penulis akan dengan mudah menulis dan mendistribusikan buku sesuai dengan targetnya. – Penulis juga sangat harus memahami apa yang disukai masyarakat umum dari isi buku yang disampaikan. Oleh sebab itu, jika penulis menulis hal yang dekat dengan kehidupannya, maka penulis juga mampu menyampaikan tujuan dan maksud dengan baik serta bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat secara umum. Dengan demikian, buku yang Anda tulis tak hanya laku pada segmen tertentu tetapi pada masyarakat secara umum atau secara keseluruhan. 2. Siapkan Outline atau Kerangka Isi Buku Teknik kedua yang perlu dilakukan oleh penulis pemula dalam menulis buku adalah menyiapkan outline atau kerangka isi buku. Selain menyiapkan ide dan konsep, sebelum menulis buku penulis harus membuat daftar isi bukunya. Apa saja yang akan disampaikan atau ditulis dalam buku tersebut harus ditulis secara rinci. Hal ini karena dengan daftar isi buku atau kerangka dan poin-poin yang ditentukan, maka penulis dapat menyusun atau membuat buku sesuai dengan apa yang diinginkan atau sesuai dengan apa yang ingin disampaikan. Rencana isi buku atau yang juga disebut kerangka atau outline ini sangat penting untuk memandu penulis dalam proses penulisan buku. Ketika penulis mengalami kebuntuan; atau stuck dan macet saat menulis, maka penulis bisa melewati poin tersebut dan beralih ke poin atau bagian lain yang bisa dikerjakan terlebih dahulu untuk menghemat waktu. Atau kerangka yang dibuat tersebut juga bisa sebagai arahan bagi penulis, kira-kira apa saja yang akan dijelaskan dan disampaikan pada poin yang telah ditentukan. Dengan adanya outline atau kerangka, penulis dapat lebih terarah dan juga sistematis dalam menulis buku tersebut. Berikut ini adalah berbagai manfaat dari outline atau kerangka isi buku yang harus disusun oleh penulis, baik penulis pemula maupun penulis berpengalaman atau penulis andal – Menjadi arahan atau map yang dapat membantu penulis dalam proses penulisan buku – Kerangka dapat membantu penulis ketika mengalami kemacetan berpikir atau stuck pada bagian tertentu, sehingga dapat menghemat waktu – Kerangka dibuat agar penulis lebih bekerja secara efektif, efisien, dan sistematis Baca Juga Mengembangkan Ide untuk Menulis Buku Merasa Buntu Kehabisan Ide? Teknik Menemukan Ide Menulis Buku Tips Memperkuat Ide Menulis Buku Menemukan Ide untuk Menulis Buku 3. Lengkap Materi Pendukung Penulisan Buku Setelah ide atau konsep sudah ditentukan dan outline atau kerangka selesai dibuat, penulis bisa lanjut masuk ke melengkapi materi pendukung dalam penulisan buku. Teknik menulis buku bagi pemula yang harus dilakukan dan dipahami adalah mengenai data atau materi pendukung yang lengkap. Mengapa demikian, buku yang berkualitas adalah buku yang memiliki isi dan juga pesan yang baik untuk disampaikan kepada pembaca dan dapat diterima oleh pembaca. Oleh sebab itu, penulis haru melengkapi materi dengan cara melakukan riset dan juga pengamatan atau bahkan penelitian. Materi yang didapatkan dari berbagai riset tersebut dikumpulkan dan dijadikan pendukung materi isi buku. Penulis dapat melakukan riset dengan berbagai cara, misalnya mencari buku di perpustakaan, di penelitian terdahulu, internet, penelitian, pengamatan, wawancara narasumber, diskusi, brainstorming, dan lain sebagainya. Setelah semua data didapatkan dan berhasil dikumpulkan, maka penulis harus mengumpulkannya ke dalam satu dokumen atau folder agar proses kerjanya dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Mengapa perlu dilakukan riset? Hal ini agar buku yang ditulis dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis karena validitasnya terjamin. 4. Riset Gaya Penulisan Anda Selain mendapatkan materi pendukung yang juga valid, penulis juga harus memahami atau riset genre gaya penulisan yang sesuai dengannya sendiri. Mungkin Anda sebagai penulis belum mengenal, bagaimana gaya penulisannya yang baik. Oleh sebab itu dalam menulis, penulis harus mengenali dan memahami gaya bahasa yang ia gunakan. Bagaimana cara mengetahuinya? Anda bisa membaca ulang tulisan di media sosial, tulisan pada pesan singkat, atau berbagai tulisan yang pernah Anda buat. Kira-kira, tulisan manakah yang Anda tulis dengan secara mengalir sehingga Anda tidak kesulitan dalam merangkai kata. Dengan mengenal gaya penulisan tersebut, selain akan lebih memudahkan dalam menulis, Anda juga lebih efektif dalam menulis karena kata demi kata akan mengalir ketika Anda menulis buku sesuai dengan gaya penulisan atau gaya bahasa yang biasa digunakan biasanya. Beda halnya dengan jika penulis menulis buku dengan gaya penulisan atau gaya bahasa yang bertentangan dengan yang biasa dilakukan, maka penulis akan lebih kesulitan dalam menyelesaikan tulisan atau bahkan tidak selesai tepat pada waktunya. 5. Menetapkan Target Waktu Penulisan Buku dengan Time Line Teknik menulis buku bagi pemula yang tak boleh dilupakan dan ditinggalkan adalah menetapkan target waktu penulisan buku. Seringkali, penulis hanya menyelesaikan tulisannya sesuai waktu yang ia tentukan sendiri. Sehingga bisa jadi tulisan justru selesai di luar target atau tidak sesuai dengan yang ditentukan. Oleh sebab itu, penulis wajib menentukan target waktu penulisan buku secara jelas dengan membuat timeline. Dengan membuat timeline, maka penulis bisa menyelesaikan buku sesuai dengan target yang sudah mereka tentukan sendiri. Timeline atau garis waktu dibuat serealistis mungkin agar penulis lebih terarah dan terukur. Dengan demikian, proses penulisan bisa berjalan secara efektif dan efisien serta penuh dengan komitmen, sehingga tulisan yang dihasilkan tidak hanya selesai tepat waktu tetapi juga berkualitas dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik oleh penulisnya, meski yang menulis adalah penulis pemula. 6. Drafting Penulisan Naskah Buku Setelah itu, penulis juga harus melakukan drafting penulisan naskah buku. Ini penting dilakukan dengan cara memperhatikan outline atau kerangka yang sudah dibuat di awal tadi. Penulis juga harus kembali melihat timeline yang telah dibuat, agar drafting penulisan bisa berjalan terarah sesuai dengan maksud dan tujuan. Sama halnya dengan kemudahan yang ditawarkan saat membuat kerangka tadi, melakukan drafting penulisan penting apabila penulis mengalami stuck saat menulis, maka bisa melompati materi yang belum terpikirkan tersebut dan berlanjut ke draft lainnya yang sudah disusun. 7. Mulailah dengan Awal yang Menarik Saat penulis mulai menulis buku, biasanya ambisi penulis akan lebih dominan. Ambisi yang biasa diterapkan adalah menulis buku baik. Meski memiliki ambisi yang baik, namun ada baiknya penulis pemula lebih mengedepankan mengawali menulis dengan hal yang menarik. Tidak masalah jika penulis menulis atau mengawali buku dengan hal yang ringan namun menarik, dengan demikian, buku akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh pembaca dan penulis juga akan lebih mudah menyelesaikan buku karena tulisannya mengalir begitu saja. Namun jika ambisi yang dikedepankan, bukan tidak mungkin di tengah menulis penulis mengalami kebosanan dan stuck karena tenaganya terbuang di awal menulis. Ibaratkan menulis ini seperti menyelami lautan. Ketika saat pertama menyelam menemukan hal menarik, tentu penyelam akan terus menyelam lebih dalam. Tetapi ketika penyelam menemukan hal yang menakutkan saat pertama menyelam, bukan tidak mungkin ia akan berhenti menyelam dan naik lagi ke permukaan karena tidak tertarik dengan kedalaman laut selanjutnya. Terus berpikir kreatif dan juga sampaikan materi atau isi buku semenarik mungkin agar pembaca juga dapat menyelesaikan buku dengan baik. 8. Pikirkan Pembaca Anda Penulis yang baik adalah penulis yang dapat menulis atau menciptakan buku yang baik bagi pembacanya. Artinya, dalam menulis buku penulis juga harus memikirkan bagaimana pembaca yang nantinya akan membaca buku tersebut. Meski menulis adalah bentuk ekspresi dari buah pemikiran penulis, namun penulis harus mengetahui apa yang disukai pembaca. Cara mengetahui apa yang disukai pembaca adalah dengan melakukan riset pada situs penjualan buku. Kira-kira buku apa yang disukai dan laris di pasaran dan bagaimana cara penyampaian pesan atau informasi di dalam buku best sellers tersebut. Dengan demikian, selain menulis sesuai keinginan dan harapan, penulis juga mampu memahami permintaan dan target pasarnya. Baca Juga Tips Produktif Menulis 15+ Cara Memulai Menulis 10+ Tempat yang Cocok untuk Menulis Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula 9. Siapkan Ruang Menulis Penulis sering fokus pada teknik menulis buku bagi pemula saja sehingga melupakan kenyamanan diri sendiri. Ternyata penting untuk penulis memperhatikan kenyamanan pribadinya saat menulis, salah satunya dengan menyiapkan ruang menulis senyaman mungkin. Ketika penulis memiliki ruang menulis yang nyaman, otomatis penulis akan nyaman menulis dan merasa menulis adalah hal menyenangkan dan tidak membosankan. Oleh sebab itu, penulis harus mencari ruang atau tempat menulis senyaman mungkin. Jika di rumah, bisa memilih tempat favorit dan memilih waktu menulis sesuai dengan kapan penulis memiliki konsentrasi tinggi. Selain itu, bisa juga penulis sesekali menulis di luar rumah, misalnya di co-working space dan lain sebagainya untuk refreshing agar kegiatan menulis bisa berjalan menyenangkan, nyaman, dan tidak membosankan. 10. Jaga Motivasi Menulis Penulis juga harus menjaga motivasi diri sendiri saat menulis. Ini adalah hal yang paling sulit. Kebanyakan penulis sangat semangat saat awal menulis, namun ketika di tengah jalan menghadapi distraksi, maka akan malas dan menunda menyelesaikan tulisan. Oleh sebab itu, penulis harus terus menjaga motivasi menulis. Penulis bisa melakukan hal yang menyenangkan ketika mengalami kebosanan. Misalnya dengan membaca lagi tulisan yang ditulis, mengoreksi kesalahan, mencari materi yang lebih luwes dan menyenangkan untuk ditulis, dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk memberi persembahan atau hadiah bagi diri sendiri agar motivasi penulis tetap terjaga. 11. Terus Belajar dan Sering Latihan Teknik menulis buku bagi pemula yang harus terus dilakukan adalah terus belajar dan sering latihan. Meski nampaknya sepele, belajar dan berlatih ini kerap diabaikan oleh para penulis. Penulis kadang lupa bahwa keterampilan menulis harus terus diasah dan di-upgrade, beberapa caranya dengan terus belajar dan sering latihan menulis. Jika penulis mau belajar dari berbagai seminar atau workshop, mengikuti komunitas, dan lain sebagainya, maka wawasan penulis akan bertambah luas dan penulis mendapatkan pengalaman yang lebih banyak lagi karena menerima masukan dan juga ilmu dari luar. Sama halnya dengan belajar, berlatih juga penting dilakukan. Ketika penulis rajin melakukan latihan menulis buku, maka penulis akan ahli juga dalam menulis buku dan lancar saat menyelesaikan target tulisan. Maka dari itu, jadikanlah menulis buku ini sebagai kebiasaan dan juga hobi yang menyenangkan. Dengan demikian, belajar menulis bukan jadi hal yang sulit atau hal yang membosankan, tetapi jadi hal yang menyenangkan. Dengan belajar dan terus berlatih, maka tidak hanya penulis saja yang mendapatkan manfaatnya, namun buku yang ditulis dan pembaca tersebut dapat mengambil manfaat yakni membaca buku yang berkualitas yang ditulis oleh penulis yang berwawasan luas dan memiliki keterampilan yang mumpuni. 12. Terbitkan Buku-buku Hasil Karya Anda Teknik menulis buku bagi pemula yang terakhir adalah jangan malu dan jangan takut menerbitkan buku-buku hasil karya Anda. Jika Anda kesulitan mencari penerbit atau masih ragu dalam mencari penerbit, Anda bisa menjadikan Penerbit Deepublish sebagai pilihannya. Mengapa Deepublish? Tak hanya dapat menerbitkan buku saja, Deepublish dapat membantu penulis untuk konsultasi mengenai buku atau hasil karya yang sudah ditulis sehingga dapat meyakinkan penulis bahwa karyanya adalah layak untuk dipublikasi. Selain itu, Penerbit Deepublish juga tidak mematok biaya produksi yang mahal dan tergolong murah. Penulis dapat mendapatkan keuntungan lainnya karena Penerbit Deepublish sering ikut berbagai pameran buku sehingga buku yang Anda tulis bisa jadi salah satu buku favorit yang akan dibawa ke pameran dan berbagai penawaran menarik lainnya. Artikel Terkait Langkah-Langkah Menulis Puisi Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula Langkah Menulis Karya Ilmiah Tahap Menulis Buku yang Perlu Diketahui 5 Tahapan Menulis Buku dengan Mudah Tahapan Menerbitkan Buku Tahap Penulisan Buku Cara Menulis Cerpen yang Baik Langkah Menulis Puisi Cara Riset dalam Menulis Novel Menulis dengan Judul yang Menarik untuk Dibaca
Berdasarkanpeletakan atau posisinya maka cover atau sampul buku terdiri dari: Cover depan, merupakan tampilan depan atau muka buku yang terletak di bagian awal buku Cover belakang, merupakan cover yang terletak pada bagian akhir atau belakang buku yang menjadi penutup buku
Pengertian Referensi Cara Menulis Referensi Berdasarkan Gayanya 1. Humanities style 2. Scientific style 3. APA Style 4. MLA Style 5. Chicago dan Turubian Style 6. AMA style Cara Menulis Referensi 1. APA Style 2. MLA Style 3. Chicago dan Turabian Style 4. AMA style Contoh Penulisan Referensi 1. Contoh Penulisan APA Styles – Cara Menulis Referensi 2. Contoh Penulisan MLA Style – Cara Menulis Referensi 3. Contoh Penulisan Chicago dan Turubian Style – Cara Menulis Referensi4. Contoh Penulisan AMA Style – Cara Menulis Referensi Cara menulis referensi. Sedang pusing mencari cara menulis referensi untuk tugas kuliah yang super ketat aturan mainnya? Tenang, hari gini masalah seperti ini tidak perlu Anda pusingkan. Karena cukup dengan search googling, semua masalah akan kelar. Berbicara cara menulis referensi, sebenarnya tidak akan jauh membahas penulisan daftar pustaka. Tergantung dari konteks pemahamannya. Ada juga yang menjadikan daftar pustaka dengan sumber referensi. Agar tidak memakan banyak waktu, langsung saja simak cara menulis referensi berikut ini. Pengertian Referensi Sebelum lebih lanjut mempelajari tentang cara menulis referensi, kita perlu mengenal secara singkat tentang referensi. Referensi dapat diartikan sebagai sumber informasi yang digunakan sebagai data pendukung sebuah tulisan atau karya ilmiah. Penulisan referensi dapat dicantumkan di badan tulisan, dan ada juga yang menuliskannya lagi di halaman referensi atau halaman daftar pustaka. Penulisan referensi wajib hukumnya di dalam karya tulis atau dalam sebuah penelitian. Karena sumber referensi sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap karya yang dituliskannya. Referensi disusun secara alfabetis. Umumnya ditulis dalam bentuk kutipan ataupun teks. Untuk lebih lengkap, nanti akan kita ulas di bawah. Baca Juga Cara Menggunakan Mendeley Cara Penulisan et al pada Sitasi Daftar Pustaka dari Dokumen Internet Cara Menulis Referensi Berdasarkan Gayanya Berdasarkan golongan ilmu, referensi dibagi menjadi beberapa format. Sebenarnya ada dua format penulisan referensi, dimana masing-masing format memiliki banyak jenis penulisan. 1. Humanities style penulisan referensi secara teknis dilihat berdasarkan bentuk karya tulis, atau tulisan yang sedang dituliskannya. Apakah itu masih masuk ke ranah humanities style atau bukan. Jika masih masuk ke dalam humanities style, maka bisa menggunakan format penulisan seperti APA. 2. Scientific style Sementara penulisan atau karya yang masuk ke dalam scientific style, penulisan referensi bisa menggunakan format MLA. 3. APA Style APA kepanjangan dari American Psychological Association. Sesuai dengan namannya, APA ini banyak digunakan untuk jenis penelitian dan karya ilmiah yang meneliti dibidang psikologi dan sosial. 4. MLA Style MLA kepanjangan dari Modern Language Association. Jenis referensi ini lebih sering digunakan untuk penulisan humanities dan dibidang bahasa inggris. MLA lebih cocok digunakan untuk sumber-sumber penelitian. Terkait dengan penyajiannya, MLA styles sengaja disusun dengan sederhana, fungsinya memberikan kemudahan kepada penulis untuk membuat kutipan. 5. Chicago dan Turubian Style Chicago dan Turabian Styles lebih sering digunakan untuk penulisan sitasi dibidang-bidang tertentu. Seperti sastra, seni dan sejarah. 6. AMA style AMA Kepanjangan dari American Medical Association. Sesuai dengan namanya, Anda bisa menebak jenis ini diperuntukan untuk apa. Yap, benar sekali, AMA Style salah satu gaya sitasi yang banyak digunakan untuk penelitian di bidang kedokteran, kesehatan hingga biologi. Baca Juga Kumpulan Daftar Pustaka dari Internet Daftar Pustaka Website Pemerintah Penulisan Daftar Pustaka dari Buku Cara Menulis Referensi Berikut cara menulis referensi berdasarkan gayanya 1. APA Style Adapun cara menulis referensi berdasarkan karakteristik dari gaya penulisan APA Styles, meliputi beberapa poin berikut. Saat dituliskan di halaman daftar pustaka, ditulis secara berurutan berdasarkan alfabetis. Ditulis dari nama belakang penulis jika penulis memiliki nama panjang. Jika referensi tersebut tidak ada penulisnya, maka bisa dituliskan judulnya. Nama depan penulis ditulis sebagai inisial. Jika referensi berasal dari sumber penulis yang sama, maka diurutkan dari tahun yang paling lama. Setelah penulisan tahun, dibelakang tahun dapat dituliskan huruf a, b dan c 2. MLA Style Cara menulis referensi pada MLA Style, Anda perlu memperhatikan beberapa poin sebagai berikut ini. Penulisan nama penulis ditulis secara lengkap. Jika penulis memiliki nama depan dan nama belakang tetap dituliskan. JIka umumnya tahun terbit dituliskan setelah nama penulis, pada jenis MLA Styles tahun terbit justru diletakan di bagian akhir. Menuliskan nomor halaman kutipan dan perlu juga menuliskan kutipan kata akhir. Dibolehkan menambahkan media dan format. Misalnya bisa menambahkan web, cetak maupun online. Jika sumbernya dari online, maka cukup ditulis tanggal-bulan dan tahun akses, dan ANda tidak perlu menyertakan sumber onlinenya. 3. Chicago dan Turabian Style Cara menulis referensi chicago dan turabian styles, spesifiknya sebagai berikut. Penulisan untuk kutipan, nama penulis ditulis seperti terdaftar dalam artikel yang mana dituliskan nama depan dan nama akhir. Sementara penulisan di daftar pustaka penulisan nama panjang penulis dibalik nama akhir, nama depan. menulis dalam bentuk footnotes atau endnotes di tiap kutipan penulisan footnotes didasarkan pada nomor secara urut. Selalu menyertakan tanggal publikasi atau tanggal terakhir di update. Bagaimana jika tidak ada? Maka dapat menggunakan kode Untuk tulisan pendek dapat ditempatkan dengan memberikan tanda “ di antara judul. tetapi untuk judul karya tulisan panjang seperti buku, jurnal, film ditulis miring. Chicago dan turabian styles ditulis dengan dua sistem pencatatan, yaitu notes-bibliography yang banyak digunakan di bidang humaniora. Ada juga gaya author-date yang lebih sering untuk jenis ilmu alam, ilmu sosial dan ilmu fisik. 4. AMA style Cara menulis referensi menggunakan model AMA Styles didasarkan pada beberapa poin berikut. a. Penulisan referensi di daftar pustaka ditulis berdasarkan urutan numerik. b. Menggunakan aturan spasi tunggal dalam daftar pustaka c. Penulis ditulis dari nama belakang terlebih dahulu. Kemudian nama depan cukup dituliskan inisialnya saja. Antara nama belakang dan depan cukup ditandai menggunakan tanda , Contoh Penulisan Referensi Jika sebelumnya kita sudah mengetahui cara menulis referensi tentang pengertian, cara dan karakteristik penulisannya. Berikut adalah contoh penulisan referensi terlengkap. 1. Contoh Penulisan APA Styles – Cara Menulis Referensi Tidak dapat dipungkiri jika ada banyak kasus permasalahan dalam penulisan APA Style. Permasalahan yang umum ditanyakan adalah masalah dari sumber referensi. Berikut ulasan lengkapnya. a. Dari Jurnal Online Jika dilihat dari cara penyajiannya, ada dua yang bisa dituliskan, sebagai berikut. Kutipan Elisa, 2010, P. 211 Lembar Referensi / Daftar Pustaka format 1 penulis. tahun. Judul Artikel. Nama jurnal. Volume. Halaman.. DOI Format 2 Penulis. Tahun. Judul Artikel. Nama Jurnal. Volume. Halaman. Diakses dari URL. b. Majalah Online Kutipan Barile, 2011 Lembar Referensi/Daftar Pustaka Format Penulis Tahun, bulan-tanggal. Judul Artikel. Nama Majalah. Diakses dari URL. Contoh Elisa, Irukawa. 2021, April. Cara Menulis Buku Ilmiah. Majalah Deepublish. Diakses dari c. Surat Kabar Online Kutipan Bella, 2021 Lembar Referensi/Daftar Pustaka Penulis. Tahun, bulan-tanggal. Judul artikel. Nama surat kabar. diakses dari URL. Contoh Bella, R.. 2021, Juni 24. Budidaya jamur. Deepublish Online. Diakses dari d. Sumber Buku – Pengarang Jelas Kutipan Salma, 2021 Lembar Referensi/Daftar Pustaka Format Penulis. Tahun. Judul Buku Edisi. Tempat Terbit Penerbit. Contoh Yuan, P. 1998. Shanghai Jahwa Liushen Shower Cream A. In Kumar, Ed. Case Studies in Marketing Management Dehli Pearson. e. Sumber Buku Tanpa Pengarang Kutipan Cara menulis kutipan, tidak bisa dituliskan identitas referensinya. Lembar Referensi/Daftar Pustaka Format. Judul Buku Edisi. Tahun. Tempat Penerbit. Contoh Cara Cerdas Memanfaatkan Sampah 12th ed. 2021. Yogyakarta. Deepublish. 2. Contoh Penulisan MLA Style – Cara Menulis Referensi Contoh penulisan MLA Style juga dapat ditulis berbeda-beda, bergantung dari sumber referensi yang digunakannya. Berikut beberapa sumber referensi yang lazim digunakan. a. Contoh Penulisan Buku KutipanFormat Nama akhir penulis halaman nomor Halaman. Contoh Elisa mengatakan 21 … Dalam studi lain partini 21,,, Halaman Referensi/Daftar Pustaka Sementara saat ditulis dalam bentuk daftar pustaka, maka dapat dilihat sebagai berikut. Format Nama akhir Penulis, Nama depan. Judul. Tempat Terbit Penerbit, Tahun Terbit. Contoh Elisa. Stereotip Gender Pada Anak SD Usia 5 Tahun. Edisi Satu. Yogyakarta Penerbit Deepublish, 2021. b. Contoh Penulisan Referensi Dari Jurnal Teknis Penulisan Kutipan Contoh Berbeda dengan pendapat penulis lain Salma, 16 berpendapat …. Salma 16 berpendapat… Halaman Referensi/Daftar PustakaFormat Nama akhir penulis I, nama depan dan nama depan penulis 2, nama akhir. “Judul artikel”. Judul Jurnal. Volume. Issu tahun Halaman. Contoh Salma, Hajroh. “Beyond Growth Library and Develpoment.” Annals of Librarry Research 40. 52021 1111-1130. Print. c. Penulisan Referensi Dari Artikel Surat Kabar Cetak Ataupun Online Teknis Penulisan Kutipan Contoh lainnya Fanny, 12 berpendapat… Fanny 12 menyatakan bahwa… Halaman Referensi/Daftar Pustaka Format Nama akhir penulis, nama depan. “Judul artikel”. Judul Surat Kabar. Tanggal Bulan Tahun Publikasi, Nomor Halaman. Contoh Fanny, Abdilah. “Kriminal Dalam Penipuan Paket.” Kedaulatan Rakyat. 16 Juni 2021, Halaman 14. d. Publikasi Pemerintah Teknis Penulisan Kutipan Contoh Gambar yang dikeluarkan Propinsi DIY 20 memperlihatkan… Halaman referensi/Daftar Pustaka Contoh Propinsi DIY. Pemda Prop. DIY. Laporan Tahunan Pertumbuhan Ekonomi Daerah DIY 2021. Yogyakarta Pemda DIY, 2021. Cetak. Hasil Konferensi/Seminar Halaman Referensi/Daftar Pustaka Format Nama akhir penulis, nama depan. “judul paper/makalah”. Judul Prosiding. Tempat terbit Penerbit, tahun terbit. halaman. format contoh Gustra, Alfi. “Cara Membaca Karakter Orang Lewat Gesture”. Prosiding Konferensi Perpustakaan Digital ke-6. Yogyakarta Deepublish, 2021. 52-58. Cetak. 3. Contoh Penulisan Chicago dan Turubian Style – Cara Menulis Referensi a. Bersumber Dari Buku Apabila Ditulis dalam bentuk kutipan Ada yang ditulis dalam bentuk catatan footnote ataupun end notes. Contoh sebagai berikut. 01. Aruming, Kesetaraan Gender Pada Anak-anak Yogyakarta Penerbit Deepublish, 2021, 53. Apabila ditulis dalam Daftar pustaka/Referensi dalam daftar pustaka, dapat ditulis sebagai berikut. Aruming. Keseteraan Gender Pada Anak-anak. Yogyakarta Deepublish, 2021. b. Bersumber dari Jurnal Majalah Apabila Ditulis dalam bentuk kutipan Masih sama, dapat ditulis dalam bentuk footnotes. Contoh 02. Haris Karim. “Beyond Growth Library and Developtment.” Annals of Library Research 2021 33-40. Apabila ditulis dalam Daftar pustaka/Referensi Jika ditulis dalam bentuk daftar pustaka atau lembar referensi dapat ditulis sebagai berikut. Karim, Haris. “Beyond Growth Library and Development.” Annals of Library Research 20, no 3 2021 33-40 c. Situs Web Apabila ditulis dalam Daftar pustaka/Referensi maka dapat ditulis sebagai berikut. LPPM. LPPM Universitas Gadjah Mada. diakses 23 Juni 2021. Elisa, Irukawa. Cara Cepat Dapat Duit Lewat Youtube. diakses 24 Juni, 2021 d. Jurnal Majalah Online Penulisan di daftar pusatka atau di lembar referensi dapat ditulis sebagai berikut. Bernad, Jamal. “Independence Faktors”. Americana No. 1 20001-8. diakses 23 Juni 2021. e. Dari Email Ternyata sumber referensi juga dapat diperoleh dari email. Penulisan Kutipan 05. Arif Sudrajat. Pesan E-mail ke Penulis, 24 Juni 2021. Penulisan di halaman daftar pustaka/referensi Sudrajat, Arif. Pesan E-mail ke Penulis, 24 Juni 2021. 4. Contoh Penulisan AMA Style – Cara Menulis Referensi a. Contoh Bersumber Dari Buku Penulisan Kutipan Contoh 14. Elisa I, Lintas Batas menembus Zaman. Yogyakarta Deepublish, 2021. Penulisan di halaman referensi/daftar pustaka Format Penulis. Judul. Tempat Terbit Penerbit, Tahun. Dari format di atas, teknis penulisan penulis cukup dituliskan nama akhir, kemudian barulah diikuti inisial nama depan Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat contoh berikut. Elisa I. Lintas Batas Menembus Zaman. Yogyakarta Deepublish. 2021. b. Jurnal Penulisan Kutipan 09. Jonathan K. Beyond Growth Library and Development. Annals of Library Research 2015; 401111-1130 Penulisan di halaman referensi/daftar pustaka Format Penulis. Judul Artikel. Nama Jurnal; volume. Inclusive page numbers. Contoh Jonathan K. Beyond Growth Library and Development. Annals of Library Research 2015; 401111-1130 Poster S, Ramanathan R, Nobiln KH, et al. c. Jurnal Online Penulisan Kutipan Penulisan kutipan pada jurnal online sama seperti di atas. Hanya saja ada perbedaan dalam penulisan di halaman referensi atau di daftar pustaka. Yang akan dicontokan di bawah. Penulisan di halaman referensi/daftar pustaka Terkait dengan format penulisan dari jurnal online, memiliki beberapa format yang dapat digunakan. Untuk lebih lengkapnya, format dapat dilihat sebagai berikut. Penulis. Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun; volissue; pages. URL. Published date. Update Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun; volissue; pages. URL. Published date. Update Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun; volissue; pages. Doi Dari contoh format di atas, jika ditulis dalam bentuk lembar referensi atau daftar pustaka, dapat ditulis sebagai berikut. Elisa, I. Faktor Kesuksesan. Jurnal Nasional 2021; 1 5 1-9. http// diakses 21 Juni 2021. Sebagai tambahan informasi. Setiap penulisan di lembar refrensi atau di daftar pustaka ada dua baris. Maka baris ke dua wajib diberi jarak ke dalam. Seperti contoh di bawah. Tulisan Awal Elisa, I. Faktor Kesuksesan. Jurnal Nasional 2021; 1 5 1-9. http// diakses 21 Juni 2021. Setelah diberi Jorok Ke dalam di baris ke dua. Elisa, I. Faktor Kesuksesan. Jurnal Nasional 2021; 1 5 1-9. http// diakses 21 Juni 2021. Baca Juga Daftar Pustaka Laporan PKL Daftar Pustaka dari Website Daftar Pustaka dari Jurnal Ternyata jika dipelajari lebih spesifik, teknik penulisan referensi ataupun daftar pustaka cukup banyak dan kompleks ya. Dari ulasan di atas, jika di spesifikan lagi, masih ada pembahasan lebih mendalam loh. karena keterbatasan ruang, tidak semua dapat disampaikan. Semoga sedikit ulasan ini ada ilmu yang didapatkan. Itulah ulasan tentang cara menulis referensi. Semoga dari penjabaran dan contoh di atas memberikan gambaran dan kemudahan dalam penulisan. Irukawa Elisa Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini KIRIM NASKAH Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang menulis buku, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut Teknik Menulis Tata Letak Paragraf saat Menulis BukuTeknik Menulis Buku Biografi Agar Sesuai dengan NarasumberEmpat Fungsi Ilustrasi dalam Teknik Menulis Buku AjarTeknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks KehidupanTeknik Menulis Buku Yang Menarik untuk Dibaca Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
PENULISANARTIKEL ILMIAH Wisnu Jatmiko, dkk. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Panduan Penulisan Artikel Ilmiah Penulis: Wisnu Jatmiko Harry Budi Santoso Sumarsih Condroayu Purbarani Arie Rachmad Syulistyo Dwi Marhaendro J Purnomo Dian Firmansyah Mohammad Yusuf Qurrotin A'yunina M O A Nur Alfi Laili Desain Sampul: Daftar Pustaka – Pengantar Teman-teman pernah mendengar istilah plagiat? Situasi ini bisa terjadi karena penulis tidak mencantumkan sumber asli dari bahan tulisan yang dibuatnya. Dalam dunia sekolah pun, teman-teman bisa saja terjebak dalam keadaan ini jika tidak mampu menuliskan sumber referensi dari makalah yang dibuat dengan baik dan benar. sumber gambar Walaupun terkesan mudah, nyatanya masih banyak yang kesulitan menerapkan penulisan daftar pustaka yang benar dalam akhir tulisannya. Tanda baca dan urutan selama penulisannya menjadi momok yang membuat seseorang terburu malas untuk mencantumkan berbagai referensi sumber dari tulisannya. Supaya teman-teman tidak dicap sebagai plagiat dan dapat menuliskannya secara tepat, berikut ini panduan cara menulis daftar pustaka yang tepat sesuai dengan jenis sumber yang dipakai. Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber buku. Namun, hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah urutan sebuah referensi dari buku. 1. Nama Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma , setelah itu cantumkan nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan. 2. Tahun Terbit Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir. 3. Judul Buku Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan italic miring. 4. Kota dan Nama Penerbit Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua . Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-teman menggunakan tanda titik . untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit. Contoh Daftar Pustaka dari Buku Data Buku Judul Family Medical Care Volume 4 Penulis Dr. John F. Knight Penerbit Indonesia Publishing House Kota Penerbit Bandung Tahun Terbit 2001 Cara Penulisan Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung Indonesia Publishing House. Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal, Koran, atau Majalah Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, teman-teman pun perlu mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, hingga kota dan nama penerbit. Hanya saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai berikut. 1. Nama Pastikan nama yang teman-teman tulis dalam daftar pustaka artikel tersebut adalah penulis artikelnya, bukan editor dari jurnal, koran, ataupun majalah yang menjadi sumber referensi. 2. Judul Dahulukan penulisan judul artikel yang menjadi sumber referensi. Penulisan tidak dengan format italic, melainkan tegak lurus dengan pemberian tanda kutip “ pembuka dan penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang memuat artikel tersebut. Penulisan nama jurnal, majalah, atau koran baru dicetak miring. Ikutkan di halaman berapa artikel tersebut dimuat yang ditulis dalam tanda kurung […]. Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel Jurnal Data Artikel Judul Jurnal Sirok Bastra Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 Judul Artikel Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang Penulis Umar Solikhan Penerbit Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kota Terbit Pangkalpinang Tahun Terbit 2013 Cara Penulisan Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 hlm. 123-129. Pangkalpinang Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penulisan Daftar Pustaka dari Internet Selain artikel cetak, tidak jarang seseorang mengambil sumber tulisannya dari artikel-artikel di internet dalam Untuk penulisan daftar pustaka dari internet seperti ini, urutannya adalah sebagai berikut 1. Nama Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama dari sumber buku maupun artikel cetak. 2. Tahun Penayangan Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut. 3. Judul Judul artikel daring tidak ditulis secara italic, melainkan hanya diapit tanda kutip “. 4. URL Jangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada yang ingin membuktikan kesahihannya. 5. Waktu Pengambilan Di bagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu pengambilan artikel daring itu secara lengkap, yakni tanggal dan jam saat kamu mengunduh ataupun menjadikannya referensi. Selain urutan, masalah tanda batas dalam daftar pustaka artikel internet/daring agak berbeda dengan penulisan dari sumber cetak. Tanda titik . sebagai batas hanya berlaku untuk mengakhiri nama penulis dan tahun penayangan. Sementara itu, pembatasan dari judul ke URL dan dari URL ke waktu pengambilan data berupa tanda koma ,. Contoh Daftar Pustaka dari Internet Artikel Daring Data Artikel Judul Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global? Penulis Jeko Iqbal Reza Tanggal Tayang 29 Agustus 2015 Waktu Akses 10 Februari 2016, pukul URL Cara Penulisan Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”, diakses pada 10 Februari 2016 pukul Kontributor Teodora Nirmala Fau, Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI Materi lainnya Majas Unsur Intrinsik Puisi Unsur Intrinsik Cerpen Secarakhusus untuk menulis buku, seseorang harus mengalokasikan waktu yang khusus dan fokus. Tidak ada ukuran standar berapa lama seseorang mampu menulis buku karena sangat bergantung dengan ketersediaan bahan dan komitmen serta konsistensi si penulis buku itu sendiri. Ini yang saya sebutkan sebagai napas panjang. Tips menulis buku – Bagi sebagian orang, menulis buku telah menjadi impian seumur hidup, namun selalu terasa di luar jangkauan. Memang, seperti yang kami ungkapkan dalam salah satu buku ajar penerbitan kami tahun 2020 lalu , sekitar 80% orang indonesia ingin menulis dan menerbitkan buku di beberapa titik – tetapi kurang dari 0,1% yang benar-benar melakukannya. Jadi, apa rumus rahasia yang akan membuka kreativitas Anda dan menunjukkan cara menulis buku yang akan mewujudkan impian Anda? Beberapa penulis akan memberi tahu Anda bahwa tidak ada jalur tunggal menuju kepenulisan , karena perjalanan setiap penulis itu unik. Hampir setiap penulis buku terlaris memiliki pola dan kebiasaan menulis yang sangat efektif yang membantu mereka mencapai tujuan mereka. Jika Anda ingin menulis buku sendiri, yang harus Anda lakukan adalah meniru mereka! Untuk membantu Anda mencapai hal itu, kami telah menyusun panduan 15 langkah tentang cara menulis buku, yang penuh dengan informasi dan saran dari penulis paling produktif dan sukses dalam bisnis ini. Entah Anda telah menjadi penulis yang bercita-cita tinggi sejak masa kanak-kanak atau sejak lima menit yang lalu, artikel ini akan memberi Anda semua pengetahuan yang Anda butuhkan untuk menulis buku dan melakukannya dengan baik. 1. Tips Menulis Buku – Temukan “Ide Besar” Anda Satu hal yang Anda perlukan untuk tips menulis buku, tentu saja, adalah sebuah ide. Jika Anda tidak memilikinya, Anda tidak akan pernah bisa melewati halaman pertama draf Anda. Anda mungkin sudah tahu apa yang ingin Anda tulis, atau Anda mungkin benar-benar bingung. Apa pun itu, Anda dapat menyelesaikan “ide buku besar” dengan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana kepada diri sendiri Apa yang ingin saya tulis? Siapa yang ingin membaca tentang cerita / subjek ini? Apa yang menurut saya penting untuk ditulis? Apakah saya dapat menjalankan ide ini secara efektif? Jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda mempersempitnya. Misalnya, jika Anda memiliki beberapa ide berbeda untuk sebuah buku, tetapi hanya satu yang benar-benar Anda sukai dan Anda rasa dapat Anda lakukan, YA itulah premis Anda! Di sisi lain, jika Anda kekurangan ide, pertanyaan-pertanyaan ini akan mengarahkan Anda ke arah yang lebih tegas. Pikirkan tentang jenis buku yang Anda suka baca, serta buku yang berdampak signifikan bagi Anda. Kemungkinan besar, Anda pasti ingin menulis buku dengan Prefekuensi yang sama. Alat Untuk Membantu Anda Menemukan Ide Jika Anda benar-benar membaca artikel ini sampai habis, lakukan untuk menggunakan petunjuk penulisan kreatif dalam tips menulis buku. Anda mungkin menemukan konsep menarik atau elemen cerita yang memicu “ide besar” untuk buku Anda. Dan jika Anda masih tidak terinspirasi bahkan setelah mencoba alat-alat ini, Anda mungkin ingin mempertimbangkan kembali apakah Anda benar-benar ingin menulis buku. 2. Tips Menulis Buku – Riset Genre Anda Setelah Anda menemukan ide besar Anda, langkah selanjutnya adalah meneliti genre Anda. Sekali lagi, jika Anda menulis jenis buku yang suka Anda baca , Anda sudah siap! Membaca buku dalam genre Anda sejauh ini adalah cara terbaik untuk mempelajari cara menulis sendiri dalam genre itu. Ingin Konsultasi? Klik Link Di bawah! gratis konsultasi Tetapi jika tidak, Anda ingin memilih beberapa judul yang representatif dan menganalisisnya. Berapa lama dan berapa bab yang mereka miliki ? Seperti apa struktur ceritanya ? Apa tema utamanya ? Mungkin yang terpenting, apakah menurut Anda Anda bisa menghasilkan buku dengan elemen serupa? Baca Juga Cara Publikasi Buku Cari Tahu Apa Yang Orang Baca Tips menulis buku yang paling ampuh Anda juga harus melakukan riset pasar untuk menentukan buku paling populer dalam genre Anda. Jika Anda ingin buku Anda berhasil, Anda harus bersaing dengan buku-buku populer lainnya. Anda dapat mencri daftar buku populer di google playbook atau di halaman yang memungkinkan anda mendownload buku secara gratis bahkan tanpa daftar sekalipun. Ingin Konsultasi? Klik Link Di bawah! gratis konsultasi Kemudian baca uraian buku-buku itu untuk mencari tahu apa yang benar-benar laku. Apa kesamaan mereka semua, dan mengapa pembaca menganggapnya menarik? Apakah buku Anda memenuhi standar ini? Terakhir, pikirkan tentang bagaimana buku Anda dapat menawarkan sesuatu yang BARU. Misalnya, jika Anda menulis tentang covid-19, apakah akan ada narator licik yang tidak dapat diandalkan , atau mungkin serangkaian liku-liku yang tidak pernah dilihat oleh pembaca? Jika Anda menulis buku nonfiksi , apakah Anda memiliki pandangan unik tentang subjek tersebut, atau memiliki pengetahuan yang sangat dalam? Dan seterusnya. Melampaui dan melampaui batas adalah satu-satunya cara untuk memberikan buku Anda kesempatan di pasar yang sangat kompetitif saat ini. Jadi jangan berhemat pada penelitian genre, karena ini akan memberi tahu Anda di mana letak bilahnya dan bagaimana Anda bisa melampauinya. 3. Tips Menulis Buku – Buat Garis Besar Jika Anda ingin menulis buku yang bagus, Anda perlu menguraikannya terlebih dahulu. Ini sangat penting terutama jika ini adalah buku pertama Anda, karena Anda memerlukan semangat dan motivasi penuh untuk mulai menulis. Jadi, bagaimana Anda membuat garis besar itu untuk buku Anda? Kami sebenarnya memiliki keseluruhan posting lain tentang masalah ini , tetapi inilah yang terpenting Kisi-Kisi Sebelum Menulis Buku Pilih format yang sesuai untuk Anda. Dalam tips menulis buku, Ada begitu banyak jenis garis besar mulai dari cover, isi, dan sebagainya. Anda perlu menentukan format atau tamplate penulisan buku yang sesuai dengan standar penulisan publikasi buku. anda juga dapat menentukan metode atau pendekatan yang relevan. anda di tuntut untuk mencoba, juka tidak berhasil untuk Anda, coba yang lain! Segala jenis rencana lebih baik dari pada tidak sama sekali. Punya awal, tengah, dan akhir. Terlalu banyak penulis yang menulis buku dengan gagasan yang kuat tentang bagaimana cerita mereka harus dimulai, namun bagian tengahnya suram dan akhirnya, tidak ada. Luangkan waktu ini untuk menyempurnakannya dan menghubungkannya satu sama lain. Ingat, buku terbaik memiliki akhir yang terasa “pantas”, jadi Anda harus mencoba membangunnya dari awal! Pertimbangkan poin konflik Anda. Konflik adalah inti dari setiap buku bagus – ini menarik pembaca, memunculkan ketegangan dan emosi, dan pada akhirnya mencerminkan tema atau pesan yang ingin Anda sampaikan. Anda tidak harus tahu persis di mana konflik Anda akan terwujud, tetapi Anda harus memiliki pemahaman yang cukup baik tentang cara kerjanya dalam buku Anda. Kenali karakter Anda. Jika Anda belum melakukan banyak pengembangan karakter , garis besar Anda adalah kesempatan yang tepat untuk melakukannya. Ini merupakan tips menulis buku yang tidak boleh anda lewatkan. Bagaimana karakter Anda akan berinteraksi dalam cerita, dan bagaimana interaksi ini akan menunjukkan siapa mereka dan apa yang penting bagi mereka? Anda bahkan dapat konsultasi secara gratis semua tentang buku. Bagi kamu yang tertarik dengan penawaran kami, silahkan hubungi kami melalui Whatsapp di bawah ini! Tersedia juga sesi konsultasi gratis 4. Mulailah Dengan Kuat Mari kita mulai menulis dan memperbaiki draf pertama Anda. Salah satu bagian terpenting dari menulis buku adalah memulai cerita, Tidak berlebihan untuk mengatakan beberapa halaman pertama Anda dapat membuat atau menghancurkan buku Anda – jika halaman ini tidak cukup baik, banyak pembaca akan kehilangan minat, mungkin tidak akan pernah kembali ke buku Anda lagi. Pertama, dalam tips menulis buku Anda memerlukan hook pembuka yang menarik perhatian pembaca dan tidak memungkinkan mereka untuk berpaling. Lihatlah baris pertama dari buku terlaris. Semua buku ini termasuk dalam genre yang berbeda, namun semua kalimat pembukanya melakukan hal yang sama. Menarik perhatian pembaca. Anda bisa meniru mereka dengan membuat pernyataan yang sama kuatnya, sedikit sembunyi-sembunyi di pembuka, Dari sana, tugas Anda adalah mempertahankan minat pembaca dengan mempertaruhkan Plot dalam buku. Anda juga harus membuat pembaca peduli dengan karakter utama dengan memberi mereka kepribadian dan motivasi yang berbeda . Perhatikan bahwa yang utama Cover, Buat semenarik mungkin, Jangan ragu untuk membuatnya lebih menarik walaupun dengan biaya yang menghasilkan tampilan premium sesuai isi buku. tapi ingat, jangan pernah memperkenalkan lebih dari beberapa karakter sekaligus. Ada banyak cara untuk menulis bab pertama Anda. Anda mungkin harus bereksperimen dengan banyak baris pembuka yang berbeda, bahkan adegan pembuka, untuk menemukan keseimbangan yang tepat, tetapi upaya untuk mengatur panggung dengan sempurna sepadan dengan usaha. 5. Fokus Pada Substansi Banyak penulis percaya bahwa kunci dan tips menulis buku untuk menulis buku yang luar biasa adalah gaya, kosa kata yang mengesankan, kalimat yang rumit, bahasa kiasan yang akan membuat Shakespeare pingsan. Ingin Konsultasi? Klik Link Di bawah! gratis konsultasi Kami di sini untuk menghalangi Anda tentang gagasan itu. Meskipun gayanya bagus , substansi jauh lebih penting saat menulis buku, oleh karena itu mengapa Anda harus fokus terutama pada plot, karakter, konflik, dan tema Anda. Pastikan Buku Anda Sangat Menarik Tentu saja, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, terutama setelah Anda mulai menulis . Ketika Anda sampai pada bagian dengan kerangka yang tidak rata, Anda tergoda untuk terus menulis dan mengisi halaman dengan senam sastra. Tapi itulah tepatnya konten ini, pengisi. Dan jika Anda memiliki terlalu banyak, pembaca akan menjadi frustrasi dan mulai berpikir Anda sok. Ini adalah alasan lain mengapa menguraikan sangat penting. Anda perlu Tau cerita Anda agar tetap di jalurnya! Tetapi selain menguraikan, berikut adalah beberapa tips lagi untuk menjadikan substansi sebagai prioritas Baca Juga Jasa Publikasi Buku Tips Menulis Isi Buku Setiap kalimat harus melakukan salah satu dari dua hal, mengungkapkan karakter atau memajukan tindakan Nasihat ini datang langsung dari Kurt Vonnegut, dan 100% benar, jika sebuah kalimat tidak mencapai satu atau kedua hal itu, coba hapus. Jika bagian itu masih masuk akal, tinggalkan. Perhatikan kecepatan Anda Kecepatan lambat adalah gejala deskripsi berlebih. Jika peristiwa dalam buku Anda tampak bergerak seperti ujian, Anda mungkin menggunakan terlalu banyak gaya dan tidak cukup substansi. Gunakan alat tulis untuk mengurangi bahasa Berlebihan Hemingway adalah alat yang luar biasa untuk membantu Anda menulis. Cukup tempelkan tulisan Anda ke dalam aplikasi dan Hemingway akan menyarankan cara untuk membuat prosa Anda lebih ringkas dan efektif. 6. Tulis “Pertama-Pembaca” Ingin menulis buku yang sangat disukai dan dibeli orang? Nah, inilah aturan utamanya Anda harus selalu memikirkan tentang audiens Anda dan mencoba menulis “yang mengutamakan pembaca”. Ini salah satu tips menulis buku yang tidak boleh anda lewatkan. Misalnya, terkadang Anda harus menulis adegan yang tidak terlalu menarik, tetapi menyajikan keseluruhan alur cerita . Jangan terburu-buru melalui adegan-adegan ini hanya untuk menyelesaikannya! Sekalipun tampaknya tidak menarik bagi Anda, hal itu berkontribusi pada pengalaman pembaca dengan membangun ketegangan dan mempertahankan mondar-mandir dan pembaca berhak menikmati hal-hal itu. Tips Menulis Buku – Buat Orang Ingin Membaca Buku Anda Saat mempertimbangkan pembaca Anda, Anda juga harus mengingat persona untuk tujuan pemasaran. Ini adalah kepribadian yang dibangun yang digunakan pemasar untuk lebih memahami pelanggan target mereka. Ingin Konsultasi? Klik Link Di bawah! gratis konsultasi Semakin banyak buku Anda dapat memenuhi kebutuhan pembaca, maka semakin mudah buku Anda untuk dijual! Mungkin Anda sedang menulis tentang kejahatan nyata, untuk pembaca kejahatan sejati akan bersemangat. Pembaca semacam itu akan mempelajari kasus kriminal yang tak terhitung jumlahnya sebelumnya, jadi Anda perlu memasukkan detail unik untuk membuat kasus Anda menonjol, dan membuat narasi yang sangat menarik untuk melibatkan mereka. 7. Tetapkan Tujuan Jumlah Kata Mari beralih ke cara-cara praktis untuk meningkatkan kebiasaan menulis Anda pada bagian tips menulis buku. Target jumlah kata memainkan peran besar dalam menciptakan proses penulisan yang efektif, terutama jika Anda mencoba menyelesaikan buku Anda dalam waktu tertentu . Anda harus membuat target jumlah kata untuk sesi individu dan per minggu – atau per bulan, jika Anda lebih suka memikirkan hasil tulisan Anda. Untuk penulis yang relatif pemula, kami merekomendasikan tujuan penghitungan kata berikut 300-750 kata per hari kata per minggu kata per bulan Sasaran ini didasarkan pada pola 3-4 sesi per minggu, yang masuk akal untuk pemula, tetapi masih cukup untuk membuat kemajuan yang terpuji. Meskipun Anda hanya mengikuti rekomendasi minimum 300 kata per sesi dengan 3 sesi per minggu – Anda masih dapat dengan mudah menyelesaikan buku Anda dalam waktu kurang dari setahun! Mempercepat proses penulisan Jika Anda mencari cara dan tips menulis buku secepat mungkin , target jumlah kata Anda akan terlihat seperti ini kata per sesi kata per minggu kata per bulan Angka-angka di atas secara kasar, acara di mana peserta menulis rata-rata kata / hari untuk menyelesaikan buku kata dalam satu bulan . Ini kerja keras, tapi pasti mungkin untuk menulis buku secepat itu, ratusan ribu orang melakukannya setiap tahun! Tapi seperti yang bisa dibuktikan oleh penulis mana pun memberikan pengalaman yang cukup melelahkan. Kebanyakan penulis merasa melelahkan untuk menulis jumlah yang begitu banyak selama berhari-hari berturut-turut dan mereka masih harus mengedit banyak sekali setelah selesai. Jika ini adalah buku pertama Anda, pastikan Anda meluangkan waktu, menetapkan tujuan kata yang dapat dikelola, dan secara bertahap membangun tujuan yang lebih besar, di situlah trik membangun keilmuan anda pribadi. 8. Tips Menulis Buku – Tetapkan Rutinitas yang Sehat Memiliki rutinitas menulis yang sehat adalah satu-satunya cara Anda benar-benar mencapai tujuan jumlah kata itu, belum lagi memupuk hubungan yang lebih baik dengan menulis secara keseluruhan! Untuk membangun rutinitas yang sehat, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan dasar ini terlebih dahulu Kapan saya memiliki waktu luang paling banyak dalam sehari / minggu? Jam berapa saya cenderung paling produktif? Bagaimana cara mengatur jarak sesi menulis saya secara efektif? Akankah saya secara realistis dapat menyeimbangkan tujuan menulis saya dengan tanggung jawab lain? Cara terbaik untuk mengatur rutinitas Anda adalah dengan memanfaatkan jadwal dan pola alami Anda yang sudah ada sebelumnya. Ini tips menulis buku yang cukup bagus. Jadi misalnya, jika Anda sudah pergi ke gym pada hari Selasa dan Kamis, mungkin waktu terbaik untuk menulis adalah pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Atau jika Anda merasa paling kreatif pada larut malam banyak dari kita melakukannya? , Anda dapat merencanakan sesi larut malam selama akhir pekan / sebelum hari libur Anda, sehingga Anda dapat tidur di hari berikutnya. Ingin Konsultasi? Klik Link Di bawah! gratis konsultasi Pada akhirnya, Anda hanya menginginkan rutinitas menulis yang seimbang yang memfasilitasi produktivitas, namun membuat Anda tidak kehabisan tenaga. Jika Anda menemukan bahwa menulis selama beberapa hari berturut-turut terlalu banyak untuk Anda, beri jarak lebih banyak pada sesi Anda atau coba guncangkan dengan pindah ke ruang menulis baru. Jika Anda tidak dapat mencapai tujuan Anda, tidak apa-apa untuk menguranginya sedikit. Ya, banyak menulis itu penting, tetapi itu tidak lebih penting daripada kesehatan mental Anda! Ingatlah bahwa menulis buku adalah lari maraton, bukan lari cepat, dan pendekatan yang konsisten dan sehat sangatlah penting. Berikut beberapa tip untuk memaksimalkan rutinitas menulis Anda. 1. Jangan Melewatkan Lebih Dari Satu Sesi Berturut-Turut Hidup terjadi, dan terkadang Anda tidak dapat membuat sesi menulis yang direncanakan. Namun, kecuali keadaan darurat yang serius, Anda harus mencoba kembali ke pelana untuk sesi berikutnya. Jika tidak, Anda akan kehilangan terlalu banyak kemajuan dan merasa putus asa, yang biasanya mengarah pada melewatkan lebih banyak sesi menulis, dan akhirnya menyerah. 2. Lacak Kemajuan Anda Dalam tips menulis buku bagian ini, Buat spreadsheet untuk melacak tulisan Anda, atau cukup simpan halaman tulisan tangan dari waktu menulis Anda untuk setiap sesi + berapa banyak kata yang berhasil Anda tulis. Saat Anda terus mencapai target hitungan kata harian, Anda akan melihat bahwa rutinitas Anda benar-benar berfungsi, Anda akan merasa bersemangat tentang buku Anda dan bertekad untuk mempertahankan rutinitas Anda! Petunjuk Beberapa aplikasi menulis benar-benar memungkinkan Anda menetapkan tujuan jumlah kata! 3. Lakukan Pemblokir Situs Untuk Tetap Fokus Gangguan adalah musuh rutinitas, dan gangguan terbesar di dunia modern kita adalah Internet. Untuk itu, Lakukan pemblokir situs atau aplikasi untuk digunakan selama sesi menulis Anda sehingga Anda tidak akan terpikat oleh media sosial atau meme kucing yang menggemaskan Misalnya. 4. Tips Menulis Buku – Kursus Gratis Membuat Rutinitas Menulis Yang Tidak Bisa Dipecahkan Jangan biarkan jadwal sibuk Anda menghalangi Anda untuk menjadi seorang penulis. Pelajari cara membangun kebiasaan kreatif yang tak terhentikan, Mulai sekarang. 9. Siapkan Ruang Produktif – Tips Menulis Buku Komponen utama lainnya tentang bagaimana menulis sebuah buku adalah di mana Anda menulis, oleh karena itu mengapa buku itu mendapat bagian terpisah. Jika Anda ingin menyelesaikan keseluruhan buku, Anda benar-benar harus menemukan ruang yang tenang dan terfokus untuk tulisan Anda. Ingin Konsultasi? Klik Link Di bawah! gratis konsultasi Ini mungkin di rumah Anda, kedai kopi, perpustakaan, ruang kerja bersama, di mana pun Anda dapat bekerja secara produktif dan tanpa gangguan. Itu juga harus menjadi tempat yang dapat Anda akses dengan mudah dan sering pergi. Bekerja dari rumah adalah pilihan yang paling nyaman dalam hal ini, tetapi mungkin sulit jika Anda memiliki keluarga di sekitar, atau jika Anda tidak memiliki “kamar sendiri” atau mungkin hanya di kantor seperti saya? Seperti Apa Ruang Menulis Yang Bagus? Cobalah lokasi yang berbeda untuk melihat mana yang cocok untuk Anda. Memang, Anda mungkin menemukan bahwa Anda suka merotasi ruang tulis karena itu membuat Anda tetap energik dan tulisan Anda tetap segar! Tetapi ke mana pun Anda pergi, lakukan yang terbaik untuk menyediakan ruang Senyap headphone senyap bisa sangat membantu Bersih tidak berantakan, terutama jika Anda melakukan pekerjaan rumah untuk tidak menunda-nunda Tidak mengganggu tidak ada yang terlalu menyenangkan untuk menggoda Anda untuk tidak menulis, matikan telepon Anda agar orang lain tidak mengganggu Anda Milik Anda sendiri kembangkan suasana yang menyenangkan di kantor rumah Anda dengan poster dan tanaman, atau cukup duduk di kursi yang sama di kafe lokal Anda setiap saat – buatlah benar-benar “ruang menulis khusus” 10. Gunakan Perangkat Lunak Penulisan Dalam pembahasan tips menulis buku, ada beberapa perangkat lunak Software yang berbeda untuk membantu Anda menulis buku. Misalnya google pada umumnya, anda dapat menulis tanpa menulis, dengan berbicara mungkin mempersingkat waktu anda menulis. 11. Tips Menulis Buku – Jaga Agar Diri Anda Tetap Termotivasi Memasuki alur menulis buku bisa jadi sulit. Ketika ada sejuta hal yang berbeda untuk mengalihkan dan mengecilkan hati Anda, bagaimana Anda dapat melanjutkan rutinitas menulis dan menyelesaikan buku Anda? Berdasarkan pengalaman kami dan penulis lain, berikut adalah beberapa strategi motivasi untuk Anda coba Buatlah daftar alasan mengapa Anda ingin menulis buku Memiliki pengingat yang nyata tentang tujuan Anda yang sebenarnya adalah salah satu cara terbaik untuk memotivasi diri Anda sendiri, jadi pikirkan baik-baik Apakah Anda ingin mengirim pesan penting? Jangkau sekelompok orang tertentu? Atau apakah Anda ingin sekali menceritakan kisah khusus ini? Tuliskan semua alasan Anda dan pertahankan sebagai kartu as di lubang saat motivasi Anda berkurang. Temukan orang lain untuk menulis dengan Anda Mendapatkan teman menulis adalah tips menulis buku dan tips hebat lainnya untuk tetap termotivasi! Untuk satu hal, Anda mendapatkan persahabatan selama proses ini; untuk yang lain, itu berarti Anda tidak bisa mengendur terlalu banyak. Jadi, tanyakan kepada teman penulis Anda apakah mereka ingin bertemu secara rutin, atau bergabung dengan komunitas penulis online . Dengan yang terakhir, pastikan Anda bertukar pembaruan kemajuan dan bukti bahwa Anda benar-benar menulis! Hadiahi diri Anda sendiri pada pencapaian penting Terkadang motivasi terbaik adalah prospek untuk memperlakukan diri sendiri. Jika Anda merespons dengan baik motivasi semacam ini, tetapkan tujuan, tenggat waktu, dan hadiah untuk memenuhinya “Jika saya dapat menulis kata lagi pada akhir bulan, saya akan keluar untuk makan malam yang luar biasa dan mewah dengan semua temanku. ” Tujuan semacam ini juga berguna karena Anda dapat memberi tahu teman Anda tentang hal itu, dan tindakan itu akan membuat Anda bertanggung jawab. Untuk saran lebih lanjut tentang cara tetap termotivasi melalui proses menulis, lihat Reedsy Live ini dari penulis dan tips menulis buku dari Kevin Johns! 12. Ambillah Kemunduran Saat Mereka Datang Ingat bagaimana kami mengatakan Anda pasti akan terjebak? Nah, itulah inti dari langkah ini apa yang harus dilakukan ketika Anda menabrak tembok. Entah itu lubang plot yang rumit, serangan ketidakamanan, atau kurangnya keinginan untuk menulis, semua penulis mengalami kemunduran dari waktu ke waktu. Berikut adalah beberapa teknik paling efektif yang kami temukan Tinjau kembali garis besar Anda Ini akan membangkitkan ingatan Anda tentang elemen cerita terencana yang telah Anda lupakan – yang dapat membantu Anda menemukan bagian yang hilang. Cobalah latihan menulis Mungkin Anda hanya perlu membuat kata-katanya mengalir, dan kemudian Anda bisa langsung kembali ke buku Anda. Beruntung bagi Anda, kami memiliki banyak latihan menulis yang bagus di sini! Bagikan pengalaman Anda dengan teman Ini adalah peran hebat lainnya yang harus diisi oleh teman menulis Anda, tetapi Anda juga dapat dengan mudah membicarakan tentang blok penulis dengan teman non-penulis Anda. Jika Anda kesulitan, selalu membantu untuk melampiaskan dan memantulkan ide dari orang lain. Ambil pendek istirahat untuk melakukan sesuatu yang lain Ya, terkadang Anda perlu menjauh dari keyboard dan menjernihkan pikiran. Tetapi jangan mengambil lebih dari satu hari atau lebih, atau Anda akan kehilangan momentum dan motivasi. Yang terpenting, ingatlah untuk mengambil kemunduran dengan tenang dan jangan biarkan hal itu membuat Anda kecewa. Meski terdengar sepintas lalu, itu benar satu-satunya hal yang dapat menghentikan Anda dari menulis buku adalah jika Anda, yah, berhenti menulis . Jadi tetap tenang dan lanjutkan – setiap hari membawa peluang baru dan Anda akan melewati ini. Ingin Konsultasi? Klik Link Di bawah! gratis konsultasi 13. Tips Menulis Buku – Jangan Terburu-buru Mengakhiri Cerita Dalam pembahasan tips menulis buku, mengakhiri buku bukanlah tugas yang mudah, dan perencanaan babak ketiga yang buruk adalah salah satu perangkap kepenulisan yang paling umum. Mudah-mudahan, Anda mendapatkan akhir yang solid, atau setidaknya beberapa kemungkinan, saat Anda menyusun buku! Tapi itu tidak akan mencegah Anda dari bahaya terkait akhir lainnya bergegas melewati akhir. Faktanya adalah, bahkan jika Anda memiliki akhir yang bagus untuk buku Anda, Anda akan kelelahan saat Anda sampai di sana. Anda mungkin hanya ingin segera melakukannya dan selesai. Tahan keinginan untuk melakukannya! Sama seperti pembaca Anda yang berhak atas tulisan yang bijaksana dan mondar – mandir yang konsisten di sepanjang cerita, mereka juga berhak mendapatkan hal yang sama di sini, bahkan jika hampir selesai. Pada catatan itu, luangkan waktu Anda dengan bagian akhir. Sekali lagi, idealnya, Anda telah membangunnya selama ini. jika tidak, pertimbangkan bagaimana Anda bisa kembali dan menambahkan beberapa bayangan. Coba tempelkan beberapa ujung berbeda untuk melihat mana yang paling cocok. Dan jika Anda masih bingung, lihat apa yang orang lain katakan tentang bagaimana buku Anda harus diakhiri yang secara sempurna masuk ke tip kami berikutnya. Ingin Konsultasi? Klik Link Di bawah! gratis konsultasi 14. Dapatkan Banyak Umpan Balik Anda dapat menulis sepanjang hari, sepanjang malam, sesuka hati Anda … tetapi jika tidak ada orang lain yang menyukai apa yang Anda tulis, Anda mungkin malah akan patah hati . Itulah mengapa sangat penting untuk meminta umpan balik atas buku Anda, mulai sedini mungkin dan dari sebanyak mungkin sumber. Mulailah dengan meminta teman dan rekan penulis Anda untuk membaca beberapa bab saja. Namun, terapkan saran mereka tidak hanya untuk bab-bab tersebut, tetapi jika relevan. Misalnya, jika salah satu teman Anda berkata, “[Karakter A] bertingkah aneh dalam adegan ini,” berikan perhatian ekstra pada karakter tersebut untuk memastikan Anda tidak salah mengartikannya di tempat lain. Setelah buku Anda selesai, Anda siap untuk umpan balik yang lebih intensif. Ini merupakan tips menulis buku yang perlu anda lakukan. Pertimbangkan untuk mendapatkan pembaca beta untuk meninjau seluruh buku Anda dan memberikan pemikiran mereka. Anda mungkin ingin menyewa editor untuk memberi Anda umpan balik profesional juga. Akhirnya, ini mungkin terdengar jelas, tetapi kami akan tetap mengatakannya untuk semua penulis keras kepala Anda di luar sana umpan balik tidak berguna jika Anda tidak benar-benar mendengarkannya. Pisahkan diri Anda dari ego Anda dan jangan tersinggung, karena tidak ada yang ingin menyinggung Anda – mereka hanya mencoba membantu. Baca Juga Cara Menerbitkan Buku Digital 15. Tips Menulis Buku – Terbitkan Buku Anda Anda bertahan sampai akhir bertukar pikiran, menguraikan, dan menulis draf pertama yang telah Anda edit secara ekstensif berdasarkan umpan balik, tentu saja. Buku Anda telah mengambil bentuk akhirnya, dan Anda tidak bisa lebih bangga lagi. Jadi apa selanjutnya? Nah, jika Anda telah mengikuti saran kami tentang melayani pembaca target Anda, Anda mungkin juga mencoba penerbitan! Kami memiliki panduan lengkap untuk menerbitkan di sini – dan jika Anda berpikir tentang penerbitan tradisional, baca artikel ini untuk memutuskan mana yang tepat untuk Anda. Ingin Konsultasi? Klik Link Di bawah! gratis konsultasi Dapatkan Bantuan Dari Profesional Penerbitan Penerbitan adalah proses ketat lainnya, tentu saja. Tetapi jika Anda sudah sampai sejauh ini untuk mencari tahu cara menulis buku, Anda bisa melakukan apa saja! Investasikan dalam desain sampul bintang , pelajari pemasaran , atau mulailah menulis surat permintaan yang tak tertahankan yang akan memberi Anda tawaran. Rute mana pun yang Anda ambil, satu hal yang akan tetap benar, Anda telah menulis sebuah buku, dan itu pencapaian yang luar biasa. adalah penerbit terbaik di indonesia, anda dapat mengirim naskah terbaik anda disini. Sekian pembahasan kami terkait tips menulis buku, semoga bermanfaat untukmu.

CaraMenulis Buku Untuk Pemula Yang Baik dan Benar Setelah semuanya matang dan anda sudah siap menulis, ikuti langkah-langkah dibawah ini untuk menulis buku yang benar bagi pemula. 1. Buat garis-garis besar buku Paling pertama adalah membuat garis-garis besar tentang buku. Prosesnya sama seperti menulis sinopsis tapi lebih rinci.

Unduh PDF Unduh PDF Pernahkah Anda ingin menulis buku, tapi tidak tahu cara memulainya? Pernahkah Anda mulai menulis buku, tapi mandeg dan tidak tahu cara melanjutkannya? Atau malah tergelincir dari rencana semula? Informasi berikut membagikan beberapa tips ampuh untuk merapikan, mengembangkan, dan menulis buku baru Anda. 1 Temukan sebuah ide. Sebelum mulai menulis buku, Anda butuh ide cerita. Ide ini adalah benih buku Anda. Tapi, menemukan sebuah konsep bisa terasa sulit. Ide-ide biasanya berdatangan kalau Anda terbuka untuk mengalami banyak hal. Ya, cara terbaik untuk menemukan ide adalah pergi keluar rumah dan beraktivitas. Konsep awal bisa beragam bentuknya. Anda bisa menemukan sebuah ide untuk alur cerita yang belum spesifik. Boleh juga gambaran situasi dan latar, profil tokoh utama, atau bahkan ide-ide kecil yang belum berkembang. Sekasar apa pun, tiap ide bisa berubah jadi buku yang luar biasa. 2Lakukan riset mengenai konsep. Begitu Anda menemukan konsep yang masih samar, mulailah menelitinya agar Anda memperoleh lebih banyak ide. Misalnya, Misalnya, Anda ingin menulis buku tentang anak-anak bermain gim video futuristik. Lakukan riset dengan mengunjungi pusat permainan arcade misalnya Timezone, membaca inovasi terbaru gim, dan memainkan beberapa gim. Saat melakukan aktivitas-aktivitas ini, Anda mungkin saja menyaksikan atau mengalami hal-hal yang memberi gambaran, cerita Anda nantinya tentang apa. Pengalaman itu juga bisa Anda cantumkan dalam cerita. 3 Kembangkan konsep. Setelah menemukan ide-ide yang bisa dicantumkan dalam cerita, Anda pastilah ingin mengembangkan konsep itu. Buatlah konsep jadi makin kompleks. Kembangkan konsep itu hingga berakhir dengan kesimpulan logis. Pikirkan apa yang akan terjadi akibat serangkaian peristiwa, atau apa pun yang menjadikan ide-ide itu lebih kompleks. Konsep yang lebih berkembang akan membantu Anda membangun alur cerita. Untuk cerita kita mengenai gim video, misalnya, bisa dikembangkan dengan bertanya, siapa pembuat gim video futuristik? Mengapa mereka membuatnya? Apa yang terjadi pada para pemainnya? 4 Pertimbangkan pembaca. Ketika menemukan dan mengembangkan konsep, Anda perlu mempertimbangkan pembaca Anda. Untuk siapa Anda menulis buku itu? Beda orang, beda pula minatnya. Pengetahuan dan pengalaman tiap orang juga berbeda-beda, tergantung demografi. Pertimbangkan semua ini agar Anda paham bagaimana pengembangan alur cerita dan tokoh serta penulisan buku batasi diri Anda. Walau buku itu tentang anak-anak bermain gim video, bukan berarti pembaca dewasa yang belum pernah memainkan gim video tidak bisa menikmatinya. Tapi, kalau Anda berniat menulis buku untuk pembaca yang belum pernah mengalami konten yang Anda tulis, Anda harus mendeskripsikan pengalaman-pengalaman para tokohnya dan menjabarkan topik itu sedemikian rupa sehingga mudah dipahami. Iklan 1 Pilih struktur narasi. Di tahap awal penulisan buku, Anda perlu merapikan alur cerita. Anda tentu boleh menyisakan ruang untuk improvisasi saat mulai menulis, tapi menulis cerita tanpa rencana jarang membuahkan hasil. Mulailah dengan memilih struktur yang cocok bagi Anda. Teori penulisan mengajarkan, ada beberapa struktur narasi klasik, yang digunakan oleh sebagian besar karya sastra. Tapi, kebanyakan tidak saling kontradiktif. Malah bisa dikombinasikan. Dua struktur narasi utama adalah Struktur babak Biasanya digunakan dalam naskah drama dan film, struktur babak bisa dengan mudah diaplikasikan ke novel. Menurut teori struktur ini, cerita yang baik adalah yang dipecah jadi bagian-bagian yang mudah dikenali. Umumnya ada 3 bagian, tapi 2 atau 4 bagian juga lazim. Di struktur narasi 3 babak yang klasik, babak pertama memperkenalkan tokoh utama dan tokoh sekuender, latar, masalah yang harus diatasi, dan biasanya informasi latar belakang. Babak ini memuat 25% dari keseluruhan cerita. Babak kedua menjabarkan dan mengembangkan konflik. Babak ini biasanya mengandung titik alur di mana tokoh utama menghadapi kemunduran atau musibah besar. Inilah esensi cerita, dan biasanya memuat 50% dari keseluruhan cerita. Babak ketiga adalah kesimpulan, di mana sang pahlawan berhadapan dengan sang penjahat, dan cerita mencapai klimaks, diakhiri dengan satu atau serangkaian adegan yang memuaskan atau-setidaknya-berkurang tegangnya. Tiap babak biasanya bisa dipecah jadi 3 sub-bagian, masing-masing menghadirkan penggalan cerita. Monomyth atau Perjalanan Pahlawan Teori struktur narasi ini diperkenalkan oleh Joseph Campbell. Menurutnya, hampir tiap cerita yang dilengkapi seorang pahlawan bisa disimpulkan jadi satu rangkaian pola dasar utama. Bermula dengan seorang pahlawan yang terpanggil untuk bertualang walau awalnya dia menolak beban itu. Sang pahlawan mendapat bantuan sebelum melintasi dunianya yang normal menuju dunia yang istimewa. Dia selalu dikenal terpikat petualangan di mana dia merasa tersesat dan sendirian awalnya. Sang pahlawan kemudian melewati sejumlah ujian. Saat inilah dia biasanya bertemu tokoh-tokoh pembantu. Di akhir ujian dia mengalami perubahan pribadi yang signifikan. Sang pahlawan lantas berhadap-hadapan dengan antagonis utama, menang, dan pulang membawa hadiah yang dianugerahkan padanya. 2 Pilih jenis konflik. Anda perlu memikirkan jenis konflik yang Anda ingin cantumkan dalam cerita. Langkah ini membantu Anda mengembangkan alur cerita sekaligus mengarahkan Anda ke cerita-cerita serupa lainnya. Dari cerita-cerita itulah Anda bisa memperoleh inspirasi. Ada banyak teori mengenai jenis konflik, tapi yang utama antara lain Manusia melawan alam Dalam cerita ini, tokoh utama melawan fenomena alam. Misalnya, dia tersesat di alam liar, atau harus mengadapi antagonis berupa binatang. Contoh cerita yang mengangkat konflik semacam ini adalah film 127 Hours. Manusia melawan kekuatan gaib Dalam cerita ini, tokoh utama melawan makhluk-makhluk gaib seperti hantu dan iblis, Tuhan, atau entitas lain yang tidak berasal dari dunia kita. The Shining adalah contoh cerita yang mengangkat konflik ini. Manusia melawan manusia Konflik ini tergolong paling mendasar, di mana tokoh utama melawan orang lain. The Wizard of Oz termasuk salah satu contohnya. Manusia melawan peradaban Konflik ini menggambarkan tokoh utama melawan aturan atau norma masyarakat. Contohnya, novel Fahrenheit 451. Manusia melawan dirinya sendiri Dalam cerita ini, tokoh utama melawan benaknya sendiri, atau mengalami konflik batin. Contohnya, novel The Picture of Dorian Gray. 3 Pilih tema. Sengaja atau tidak, cerita Anda pada akhirnya memiliki tema. Inilah esensi cerita. Dengan menulis tema ini, Anda menyatakan apa yang Anda pikirkan mengenainya. Pikirkan tema-tema yang tercantum maupun yang bisa Anda cantumkan dalam buku Anda. Apa sih yang Anda ingin ungkapkan tentang tema itu? Langkah ini membantu Anda mengembangkan alur cerita. Caranya, hadirkan situasi-situasi yang bisa menyajikan ide-ide Anda. Dune karya Frank Herbert, misalnya, bukan tentang seorang pria yang mencoba membalaskan dendam keluarganya. Novel itu justru membahas risiko imperialisme. Herbert jelas-jelas mengungkapkan keyakinannya, bahwa kekuatan Barat terjerat situasi di mana mereka tidak semestinya berada, yang tidak bisa mereka kendalikan. 4Rencanakan titik-titik alur. Titik alur, yang dikenal sebagai plot point, adalah titik balik dalam cerita Anda. Biasanya berupa peristiwa penting yang mengubah jalur kehidupan yang tokoh Anda jalani. Anda perlu merencanakan, apa saja peristiwa-peristiwa penting ini. Cobalah menatanya dengan seimbang sepanjang alur cerita. Ada titik alur yang berguna meyakinkan tokoh Anda bahwa dia harus melanjutkan petualangannya. Inilah titik di mana rencana sang tokoh untuk mengatasi masalahnya hilang, berganti dengan klimaks yang memancing pertarungan final. 5Buat kerangka karangan. Begitu Anda tahu arah Anda dan bagaimana cara mencapainya, tuliskan semuanya. Kerangka karangan inilah panduan Anda, yang vital untuk kelancaran proses penulisan. Tuliskan fakta-fakta fundamental tiap adegan. Apa tujuan adegan itu? Tokoh seperti apa yang ada di adegan itu? Di mana mereka berada? Apa yang mereka pikirkan dan rasakan? Tuliskan juga secara mendetail rangkaian peristiwa untuk tiap adegan. Ini cara terbaik mencegah "writer's block" yang melumpuhkan. Buku Anda setidaknya mencakup fakta-fakta fundamental tiap adegan, bahkan kalaupun Anda merasa cerita Anda belum sempurna. Iklan 1Tentukan jumlah tokoh. Ketika merencanakan buku Anda, pikirkan berapa banyak tokoh yang ingin Anda gunakan. Bisa sesedikit mungkin untuk menimbulkan perasaan minimalis dan kesepian. Atau justru banyak tokoh, yang berguna membentuk sebuah dunia yang kompleks dan rinci. Langkah ini penting karena Anda perlu merencanakan tokoh-tokoh itu pada saat bersamaan untuk menyeimbangkan mereka. 2 Seimbangkan tokoh. Tidak ada manusia yang baik hati, hebat dalam segala sesuatu, tanpa kekurangan sama sekali istilah untuk tokoh semacam ini dalam penulisan adalah "Mary Sue" dan, percayalah, takkan ada yang menyukainya kecuali Anda. Lengkapi tokoh-tokoh Anda dengan pergelutan dan kekurangan nyata agar mereka makin realistis. Pembaca pun akan menyukainya. Ingat, pembaca Anda punya kekurangan, maka tokoh-tokoh Anda mestinya juga punya kekurangan. Kekurangan yang dimiliki tokoh memberi Anda kesempatan untuk memperbaikinya sepanjang cerita. Inilah syarat sebuah cerita bagus. Tokoh Anda melewati tantangan-tantangan yang mengubahnya jadi sosok yang lebih baik di akhir cerita. Pembaca menginginkannya! Membaca cerita seperti itu, mereka bisa percaya bahwa mereka juga sanggup jadi orang yang lebih baik di ujung pergelutan mereka. 3Kenali tokoh. Begitu Anda punya tokoh-tokoh yang seimbang, kenali mereka. Bayangkan bagaimana reaksi mereka dalam beragam situasi bahkan kalaupun situasi itu takkan pernah ada dalam buku Anda. Bayangkan apa yang diperlukan untuk memicu emosi tertentu dari diri mereka, apa harapan dan impian mereka, apa yang membuat mereka menangis, siapa orang-orang yang paling penting bagi mereka, dan kenapa. Dengan mengenali tokoh-tokoh Anda, Anda bisa lebih paham bagaimana mereka bertindak dalam situasi yang akan Anda ciptakan untuk mereka. Alhasil, mereka jadi tokoh-tokoh yang konsisten dan lebih realistis. 4Evaluasi tokoh. Ketika mengembangkan tokoh lebih jauh, Anda sebaiknya mundur sejenak dan mengevaluasi tokoh-tokoh itu. Pastikan mereka benar-benar penting bagi alur cerita. Kalau tidak, hilangkan saja. Kalau ada terlalu banyak tokoh, terutama tokoh yang tidak pernah berperan unik, pembaca bisa bingung. Tak ada gunanya pula untuk buku Anda. Iklan 1 Bayangkan latar cerita. Tentukan lokasi buku Anda. Bayangkan bagaimana penampakan arsitekturnya, bagaimana tata kotanya, seperti apa alamnya, dan lain-lain. Kemudian tuliskan semuanya. Langkah ini membantu agar deskripsi Anda bukan hanya konsisten, namun juga mendetail. Alhasil, latar yang tercipta lebih kuat sekaligus realistis. Anda bisa saja mengatakan pada orang lain bahwa langit berwarna biru. Yang perlu Anda lakukan hanyalah meyakinkannya. Caranya, kemukakan bahwa ketika matahari terbenam, langit itu memudar dari hijau pucat layaknya daun jadi hijau hangat, sementara segala di sekitarnya tampak kusam, sebelum tirai kegelapan turun layaknya bulu gagak. Ajak pembaca menyaksikannya melalui penuturan yang gamblang, yang bisa Anda lakukan hanya kalau Anda memahaminya dengan baik. 2Pikirkan logistik. Katakanlah Anda menulis tentang sekelompok petualang yang berusaha mencapai sebuah kota legenda di sisi lain sebuah gunung. Ide bagus! Masalahnya, melintasi gunung butuh waktu lama. Beragam hal juga bisa terjadi sepanjang perjalanan. Jangan biarkan mereka menuntaskannya dalam 2 hari tanpa terjadi apa pun. Memangnya melintasi gunung semudah menjentikkan jari? Kalau mereka harus menyeberangi benua dengan berjalan kaki, alokasikan cukup waktu untuk perjalanan itu dalam alur cerita. 3Pahami indera. Kemampuan untuk memikat semua indera pembaca sungguh penting kalau Anda ingin mereka benar-benar larut dalam kata-kata Anda. Jangan sekadar menyebutkan apa yang tokoh Anda makan. Ungkapkan bagaimana kaldu daging meleleh dalam saat dia menggigitnya, memberinya ledakan rasa lemak dan asap. Jangan sekadar menyatakan bahwa bel berdering tepat di atas kepala tokoh Anda. Jelaskan bagaimana lantangnya suara itu menusuk tiap pikiran hingga hanya keinsafan akan dering itu yang tersisa. Iklan 1 Pilih metode penulisan. Bagaimana cara Anda menulis buku? Seiring perkembangan teknologi, tentunya pilihan makin banyak. Anda perlu memutuskan, metode apa yang paling cocok untuk Anda. Tapi, ingat, pilihan Anda akan memengaruhi penerbitan buku itu. Anda bisa menulis konten buku dengan pena dan kertas, mengetik dengan mesin tik, mengetik dengan komputer, atau menggunakan program yang merekam suara Anda dan menerjemahkannya jadi teks tertulis. Beda penulis, beda pula metode yang cocok. 2Tentukan tempat untuk menulis. Anda butuh ruangan yang cukup lega, di mana Anda bisa menulis tanpa gangguan. Tempat itu harus bisa mengakomodir metode penulisan yang Anda pilih, cukup nyaman, dan tidak disertai banyak gangguan. Misalnya, kafe, kantor, atau perpustakaan. 3Sediakan kenyamanan. Anda harus pastikan bahwa Anda takkan terganggu saat menulis. Karenanya, siapkan terlebih dulu segala yang Anda butuhkan. Beberapa orang punya kebiasaan tertentu, yang harus siap tersedia saat mereka menulis, misalnya makanan favorit atau duduk di kursi tertentu. Pastikan kebutuhan unik Anda terpenuhi sebelum Anda mulai menulis. Iklan 1Pahami kebiasaan Anda saat menulis. Apakah Anda menulis lebih baik pada jam-jam tertentu atau di lokasi tertentu? Mungkinkah puncak performa Anda justru saat Anda baru selesai membaca buku karya orang lain? Kenali cara Anda menulis agar Anda tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Kemudian rancang jadwal menulis sesuai kebiasaan itu. 2Menulislah dengan rutin. Setelah memutuskan jam-jam yang paling cocok untuk Anda, dan ada jadwal yang telah Anda tetapkan, patuhi jadwal itu. Gunakan waktu itu hanya untuk menulis. Anda boleh menulis bebas atau merencanakan novel. Yang penting, sepanjang jam-jam itu aktivitas Anda hanya menulis! Dengan begitu, kebiasaan akan terbentuk, dan Anda lebih produktif. 3Hancurkan "writer's block". Kadang menulis bisa terasa sulit, tapi jangan berhenti dan mengabaikan masalah itu. Kalau tidak, bisa-bisa buku Anda tidak selesai. Lakukan apa pun yang bisa mengundang inspirasi bagi Anda. Kemudian lanjutkan menulis. Bahkan ketika terasa lamban dan jauh lebih sulit, paksa diri Anda untuk terus menulis! Toh bagian itu bisa diperbaiki setelah semangat Anda pulih. Iklan 1 Mulai tulis buku Anda! Anda telah menyelesaikan semua langkah penting dan puntiran-puntiran yang dibutuhkan untuk merencanakan buku itu. Kini saatnya menulis! Di wikiHow ada beberapa artikel tentang cara menulis buku, yang bisa Anda gunakan sebagai referensi Cara Menulis Buku Cara Menulis Otobiografi Cara Menulis Buku sebagai Remaja Cara Menulis Buku untuk Anak-Anak Cara Menulis Kisah Fantasi yang Meyakinkan Cara Menerbitkan Sendiri Sebuah Buku Cara Menerbitkan Ebook Cara Menulis Cerita Pendek Cara Menulis Novel Cara Menulis Novella Cara Menulis Akhir Novel Cara Merancang Novel Cara Menulis Kerangka Karangan Cara Menulis Buku tentang Hal-Hal Tak Terduga Cara Menyiapkan Penulisan Buku Cara Menulis Buku Kehidupan Anda Selalu bawa pena atau pensil dan notes baik buku ataupun elektronik sehingga Anda bisa mencatat ide sewaktu-waktu. Ide biasanya menghampiri di waktu dan tempat yang tak terduga. Anda harus selalu siap! Jangan takut meminta bantuan orang lain. Tanyakan opini orang lain tentang buku Anda. Kadang, mengkritik diri sendiri sungguh sulit. Orang lain lebih bisa mengakui kalau ternyata buku Anda kurang bagus. Jangan bubuhkan judul sebelum buku Anda selesai. Judul yang bagus biasanya baru tercetus setelah Anda mengecek ulang seluruh isi buku. Mintalah orang lain untuk membaca buku Anda; tiap satu bab mungkin lebih mudah. Opini mereka bisa jadi berbeda dengan opini Anda. Pertimbangkan tiap saran dan kritik. Buku Anda lebih berpotensi terjual kalau tebalnya 200-250 halaman. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Lihatkembali naskah buku, lalu atur halaman judul dan balik halaman judul. Dalam mengatur kedua halaman tersebut tidak ada aturan tertentu. Namun penting bagi penulis untuk melihat hal-hal yang perlu dicantumkan dalam kedua halaman tersebut. Biasanya halaman judul memuat judul, subjudul (jika ada), dan nama penulis.
Penulisan Daftar Pustaka, Urutan, dan Contoh Menulis Daftar Pustaka yang Benar – Dalam bahasa Indonesia ada istilah yang namanya daftar pustaka. Anda tentu sudah sangat familiar dengan istilah yang satu ini. Daftar pustaka dapat dilihat pada halaman terakhir sebuah buku, baik itu buku fiksi maupun non fiksi. Penulisan daftar pustaka berbeda dengan menulis kalimat biasa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menulis daftar pustaka. Ketentuan ini sudah diatur dalam kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, atau sesuai EYD. Dalam menulis daftar pustaka juga harus sesuai dengan urutan komponen yang ada di dalamnya. Penulisan Daftar PustakaDaftar IsiPenulisan Daftar PustakaManfaat Daftar PustakaTata Cara Penulisan Daftar PustakaUrutan Daftar PustakaContoh Penulisan Daftar Pustaka Daftar Isi Penulisan Daftar Pustaka Manfaat Daftar Pustaka Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Urutan Daftar Pustaka Contoh Penulisan Daftar Pustaka Sebelum membahas terkait penulisan daftar pustaka, ada baiknya Anda paham apa definisi daftar pustaka itu sendiri. Secara umum, daftar pustaka merupakan daftar rujukan atau referensi buku-buku ilmiah yang mendukung penulisan sebuah karya tulis, utamanya karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah harus bisa dibuktikan dengan berbagai teori yang mendukung. Maka dalam karya tulis ini harus ada daftar pustaka dengan buku referensi yang bisa dibuktikan. Ketika buku referensi tidak bisa dibuktikan, maka karya tulis tersebut akan susah diterima. Daftar pustaka ini juga punya istilah lain dalam bahasa Indonesia. Apa saja itu? Ada sumber pustaka, referensi, rujukan, dan pranala. Istilah yang paling sering ditemui adalah daftar pustaka dan referensi. Perlu diketahui jika daftar pustakanya adalah buku, maka ada tiga jenis sumber buku yang biasanya dicantumkan dalam halaman daftar pustaka. Apa saja jenis yang dimaksud tersebut? Buku Dasar Sebelum masuk ke tema khusus atau pokok bahasan utama, tentu dalam buku yang Anda tulis ada bahasan garis besarnya. Bahasan ini disebut dengan bahasan umum yang nanti arahnya juga tetap pada pokok bahasan utama. Untuk pembahasan umumnya ini, maka digunakan buku dasar sebagai sumbernya. Buku yang digunakan adalah yang tidak terlalu spesifik, namun tetap membahas pokok bahasan utama karya tulis. Buku Khusus Kedua ada buku rujukan khusus. Buku yang harus digunakan dengan kategori khusus ini adalah buku yang membahas pokok utama. Buku ini tentu harus lebih spesifik membahas tema atau judul yang Anda buat. Buku Pelengkap Terakhir ada buku pelengkap. Sesuai namanya, buku jenis ini hanya difungsikan untuk melengkapi karya tulis yang sedang digarap. Tema bukunya pun tidak harus menyesuaikan dengan tema pokok bahasa. Bahkan bisa sangat berbeda jauh, namun tetap punya inti manfaat di dalamnya. Manfaat Daftar Pustaka Sebelum beranjak ke pembahasan tata cara menulis daftar pustaka, Anda harus tahu bahwa penulisan ini pasti punya manfaat dibaliknya. Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut Etika Penulisan Kaidah bahasa Indonesia sudah menentukan berbagai aturan penulisan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pada penulis dengan sumber yang sudah dipusatkan. Aturan tersebut juga dikenal dengan etika kepenulisan. Etika penulisan juga menjadi rujukan para pakar dalam menilai sesuai atau tidaknya karya tulis yang dibuat. Maka menulis daftar pustaka dengan baik dan benar adalah sebuah keharusan, yang akan menentukan baik atau tidaknya tulisan yang sudah Anda buat. Dengan begitu, Anda sudah memenuhi etika penulisan yang baik sesuai kaidah. Simbol Terima Kasih Karya yang Anda buat akan diterima dengan baik apabila sumber dan kebenarannya bisa dibuktikan. Ini menjadi salah satu tantangan untuk Anda mencari buku rujukan yang sudah dibenarkan. Tentunya saat menggunakan rujukan ini tidak bisa secara diam-diam saja. Untuk itu, Anda bisa mengucapkan rasa terima kasih pada buku rujukan yang sudah digunakan dan mendukung selesainya penulisan karya tulis. Menulis daftar pustaka ini juga bisa menjadi simbol ucapan terima kasih pada para penulis buku rujukan. Para penulis buku rujukan akan merasa karyanya dihargai dan digunakan dengan semestinya, sehingga ilmunya pun tidak berhenti pada bukunya saja. Daftar pustaka akan menjadi bahasa tersirat untuk mengungkapkan rasa terima kasih Anda. Pendukung Ide Sering kali dalam menulis karya tulis, dibutuhkan contoh atau ide agar tulisan semakin menarik dan layak baca. Menentukan ide pun tidak harus didapat dari kondisi sekitar. Anda juga bisa mendapatkan ide menarik dari buku referensi yang dibaca. Apalagi jika tema karya yang akan ditulis punya kesamaan kasus dengan buku referensi, maka Anda hanya perlu memoles atau memodifikasi dengan baik agar terlihat unik. Dari sini dapat diketahui bahwa buku-buku dalam daftar pustaka punya peran yang cukup penting. Buku rujukan yang ditulis daftarnya pun bisa menjadi pendukung penulisan karya tulis Anda. Selain menjadi ide kepenulisan Anda, orang lain yang membaca buku Anda pun bisa saja terinspirasi saat melihat daftar pustaka yang ditulis di sana. Dengan begitu, Anda jadi bisa berbagi ide dengan orang lain. Pembuktian Data Penulisan karya tulis ilmiah, tentu harus memiliki dasar yang dijadikan bahan menulis. Setiap data di dalamnya juga tentunya harus sesuai. Kecuali jika buku tersebut isinya adalah buku yang seluruhnya fiksi. Untuk bisa membuktikan data yang tercantum adalah benar, maka daftar pustaka inilah yang dijadikan rujukan untuk mencari kebenarannya. Penilai karya tulis ilmiah pun akan dimudahkan dengan sistem kepenulisan rujukan ini. Mereka bisa membuktikan dengan mudah data yang sudah dicantumkan dalam buku karya tulis tersebut. Sebagai Referensi Silang Bagi Anda yang sudah sering terjun dalam kepenulisan karya tulis, mungkin sudah sangat familiar dengan istilah referensi silang. Referensi ini maksudnya adalah ketika Anda harus menyebutkan pada halaman berapa dan dalam buku apa data tersebut diambil. Pencarian dasar penulisan pun jadi lebih mudah ditemukan. Apalagi dalam karya tulis ilmiah memang sering kali penulis harus menunjukkan referensi silangnya. Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Seperti yang dikatakan sebelumnya, daftar pustaka harus ditulis dengan baik dan benar sesuai kaidah bahasa yang baik dan benar. Beberapa komponen dari buku referensi harus dimasukkan. Cara menulisnya juga harus urut dan memperhatikan tanda baca sebaik mungkin. Lantas apa saja komponen yang ada dalam daftar pustaka? Dan bagaimana tata cara penulisan yang benar? Berikut ini bisa Anda simak penjelasannya Nama Pengarang Hal paling utama yang harus Anda tuliskan pada daftar pustaka adalah nama pengarang atau penulis buku referensi tersebut. Adapun penulisan nama ini harus dibalik, kata kedua dari nama diletakkan di depan dan kata pertamanya di belakang. Saat membalik nama tersebut pun, kedua kata dari nama tersebut harus dipisah dengan tanda koma. Contohnya Ani Mulyani menjadi Mulyani, Ani. Jangan lupa untuk mengakhirinya dengan tanda baca titik. Sedangkan untuk nama penulis yang punya 3 kata dalam namanya, maka hanya kata terakhirnya saja yang diletakkan di awal. Kata kedua dan ketiga tidak perlu dibalik dan tidak perlu dipisah dengan tanda koma. Contohnya Setiawati, Vivi Ayu. Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan jika satu buku ditulis oleh dua orang penulis. Lantas, bagaimana cara menuliskan namanya? Nama penulis pertama aturannya mengikuti pembalikan nama seperti pada contoh. Namun, penulis kedua namanya ditulis normal atau sesuai nama aslinya tanpa dibalik dan tanpa mencantumkan tanda koma. Adapun aturan penulisan nama saat buku tersebut ditulis oleh lebih dari dua orang, maka hanya nama pertama yang dibalik. Selanjutnya tuliskan dkk atau Lalu, bagaimana jika referensi yang diambil adalah dari penulis yang sama? Untuk menuliskannya, Anda hanya perlu memuat satu baris nama saja. Baris berikutnya, Anda bisa buat garis lurus horizontal berukuran 10 spasi dan diakhiri titik. Contohnya Mulyani, Ani _________ . _________ . Tahun Terbit Dalam daftar pustaka juga harus dicantumkan tahun terbit buku referensi tersebut. Peletakannya setelah nama penulis. Sama halnya dengan nama penulis, penulisan tahun ini juga harus diakhiri dengan tanda baca titik. Contohnya Mulyani, Ani. 2020. Judul Buku Referensi Berbeda halnya dengan dua komponen di atas, kali ini judul buku referensi harus ditulis dengan cetak miring. Dalam aturan MS. Word, yang dipakai adalah tanda I. Namun, kadang kala ada juga yang menuliskannya dengan ditandai garis bawah. Judul ini letaknya tepat di belakang tahun terbit buku referensi. Tanda baca yang digunakan juga adalah tanda titik ., Contohnya Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Kota Terbit Kota terbit atau kota penerbit ini diletakkan setelah tanda titik yang mengakhiri judul buku. Berbeda dengan komponen lain di atas, kota penerbit ini diakhiri dengan tanda baca titik dua . Contohnya adalah Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Semarang Penerbit Komponen terakhir yang harus dimasukkan dalam daftar pustaka adalah nama penerbit buku referensi tersebut. Nama penerbit yang dimaksud adalah nama PT atau percetakan yang menerbitkan buku referensi tersebut, bukan nama orangnya. Letak nama penerbit ini ada di akhir, setelah penulisan kota penerbit. Setelah penulisan nama penerbit, diakhiri dengan tanda baca titik .. Urutan Daftar Pustaka Setelah tahu apa saja komponen yang harus dimasukkan dalam daftar pustaka, maka selanjutnya Anda juga harus tahu bagaimana urutan komponen-komponen itu secara baik dan benar. Urutan ini memang sudah ditetapkan dalam kaidah bahasa dan tidak bisa diubah sesuai selera. Hal ini karena aturan dalam kaidah sudah dipusatkan, sehingga memudahkan para penulis karya ilmiah dalam menulis referensinya. Adapun urutan daftar pustaka dimulai dari Nama penulis Tahun terbit buku referensi Judul buku referensi Kota penerbit Penerbit Komponen berurutan tersebut biasa disingkat dengan NATAJUKOPEN. Singkatan ini akan memudahkan Anda dalam mengingat urutan daftar pustaka yang benar. Dengan begitu, tidak ada lagi alasan lupa urutan komponen dan berakhir dengan penyusunannya yang awur-awuran. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Seperti dikatakan di awal, beberapa buku referensi memiliki komponen yang lebih beragam, sehingga penulisannya juga harus diperhatikan dengan baik. Agar lebih mudah mempraktikkan penulisannya, berikut di bawah ini bisa Anda simak beberapa contohnya Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Semarang PT. Adi dan Dimas Aditya. 2007. Pandai Berbahasa. Jakarta Media Hadi dkk. 2016. Damai Dalam Adat. Yogyakarta Publisher. Dari ketiga contoh di atas, sudah ada beberapa variasi penulisan referensi yang berbeda, mulai dari yang penulisnya satu orang, dua orang, hingga banyak orang. Anda bisa sesuaikan dengan buku referensi yang digunakan. Berbagai penjelasan di atas, bisa menjadi acuan wawasan untuk Anda yang masih belum lihai dalam penulisan daftar pustaka. Mari hargai dan buktikan data dalam karya tulis, dengan daftar pustaka yang baik dan benar. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
2 Cara Membuat Daftar Pustaka Dari Internet Menggunakan Format "MLA Style". Cara menulis daftar pustaka dari internet dalam format Modern Language Association (MLA) dalam format berikut: Judul artikel, nama web, tanggal pembuatan artikel, waktu akses, URL.
Télécharger l'article Télécharger l'article Écrire un bon livre est une vraie prouesse. Votre livre pourrait vous rendre célèbre et ou millionnaire … ou prendre la poussière dans les librairies. La plupart d’entre nous préfère probablement la première option ! Apprenez quelques techniques qui feront de vous une star de la littérature. Commencez par vous fixer des objectifs quotidiens et réalistes. Une fois que vous avez écrit votre livre, étudiez les différentes options qui vous permettront de le publier. Avant d’écrire votre chef-d’œuvre, gardez en tête que faire publier un livre n’est pas chose facile, en particulier si vous souhaitez être publié par une grande maison d’édition. Préparez-vous à rencontrer des déceptions et des échecs. Ne laissez pas pour autant ces obstacles vous décourager. Après tout, bien des auteurs célèbres ont essuyé des dizaines et des dizaines de refus. Qui sait ? Vous pourriez rejoindre les rangs de JK Rowling, Bernard Werber, James Patterson et autres auteurs accomplis. 1 Commencez par former des idées. Notez vos idées, puis sélectionnez celles sur lesquelles vous souhaitez travailler. Commencez par déterminer le type de livre que vous aimeriez présenter. Serait-ce un livre éducatif couvrant des sujets comme les maths, la science ou le domaine des affaires et de la finance ? Peut-être serait-ce un roman ou encore une autobiographie. Vous pourrez choisir le genre que vous voudrez. Vous devrez simplement choisir une idée et la suivre jusqu’au bout. Stephen King, un auteur d'épouvante très connu, a déclaré ne pas écrire ses idées dans un cahier. Pour lui, Le carnet d’un écrivain est la meilleure façon au monde d’immortaliser les mauvaises idées [1] . » Cela ne devra pas vous empêcher de mettre vos idées par écrit, dans un carnet que vous pourrez emporter partout avec vous. Si cette approche vous convient, notez les idées qui vous viennent à l’esprit. Veillez cependant à ne pas noter tout ce qu’il vous passe par la tête. Demandez-vous si l’idée en question est suffisamment bonne pour que vous vous en souveniez le lendemain si vous ne la mettiez pas par écrit. Une fois que vous trouvez l’inspiration pour une idée sur laquelle vous voulez travailler, commencez à écrire. 2 N’ayez pas peur de faire des erreurs. Vous pourrez toujours les corriger plus tard. Les meilleures histoires prennent forme en s’attelant à leur écriture, sans se concentrer sur la moindre erreur. Si vous relisez sans cesse ce que vous avez écrit, vous aurez probablement envie d’apporter constamment des modifications à votre texte, au lieu de poursuivre votre histoire. Lorsque vous écrivez un livre avec l’espoir de le publier, vous devrez écrire de nombreux brouillons avant que l’ouvrage soit prêt à être présenté à un éditeur. Certains de ces brouillons apporteront surement des changements majeurs à votre histoire. Alors que vous commencez tout juste à écrire, vous devrez créer un monde et mettre vos idées par écrit. Construisez des personnages. Certains livres sont avant tout centrés autour d’une intrigue. Cependant, les livres qui ont le plus de succès sont généralement davantage centrés autour des personnages et de l’importance de la situation dans laquelle ils se trouvent. Si l’intrigue permet de faire avancer l’histoire, ce sont les liens entre les personnages qui font vendre le livre. Cela s’applique aussi bien que vous écriviez de la fantaisie, comme Harry Potter ou un roman, comme Freedom, de Jonathan Franzen. Concentrez-vous sur qui » fait partie de l’histoire. Les quand, quoi, où, pourquoi et comment » viendront naturellement [2] . 3 Fixez-vous des objectifs quotidiens. Il ne sera pas nécessaire de vous imposer une limite à ce que vous pourrez écrire chaque jour. Cependant, fixez-vous un minimum. Cela vous aidera à vous concentrer sur l’histoire. Que vous vous fixiez pour objectif d’écrire 300 mots par jour ou bien d’écrire une heure par jour, cela vous aidera à avancer dans votre travail. 300 mots par jour ne représentent peut-être pas beaucoup, mais ce sera tout de même un bon point de départ. Si vous êtes un écrivain débutant ou que vous n’avez pas beaucoup de temps, fixez-vous un petit objectif, que vous atteindrez facilement. Les objectifs plus importants seront difficiles à atteindre et pourraient parfois vous décourager d’écrire. Vous devrez avancer pas à pas, afin d’atteindre votre objectif final. Vous pourrez augmenter votre objectif quotidien alors que vous progressez ou si vous avez davantage de temps à consacrer à l’écriture. Assurez-vous simplement de vous y tenir. Même lorsque vous peinez à écrire, forcez-vous et atteignez vos objectifs. Vous ne pourrez jamais savoir lorsque l’inspiration se fera sentir. Installez-vous pour travailler dans un endroit calme et isolé. Un endroit calme où vous pourrez vous concentrer et que vous pourrez vous approprier sera très précieux. Même si vous vous installez au café du coin, trouvez un coin où vous ne serez pas trop distrait. 4 Soyez assidu. Beaucoup d’écrivains commencent avec beaucoup d’entrain, puis se laissent rapidement distraire, alors que le processus d’écriture les frustre ou les ennuie. L’une des façons les plus simples d’éviter cela sera simplement de vous assoir à votre bureau et de vous mettre à écrire. Atteindre constamment vos objectifs quotidiens vous aidera à avancer. Le simple fait de vous assoir à votre bureau et de noircir les pages vous aidera à faire de votre rêve une réalité. En plus de vous fixer un objectif quotidien, essayez de réserver un moment de la journée à l’écriture. John Grisham, qui a publié de nombreux bestsellers, a commencé sa carrière d’écrivain alors qu’il était avocat. Il se levait très tôt chaque matin et écrivait une page. Faites de l’écriture une habitude dont vous ne pourrez pas vous défaire. Trouvez un endroit unique où vous installer pour écrire et écrivez chaque jour à la même heure de la journée. 5 Demandez des retours tôt dans le processus. Bien que vous puissiez être protecteur à l’égard de votre travail et vouloir le garder secret jusqu’à ce qu’il soit prêt, ne faites pas cela. Demandez fréquemment l’avis de gens qui sauront être honnêtes avec vous quant à votre travail. Demandez-leur leur avis tôt dans le processus de création. Vous pourriez également rejoindre un atelier d’écriture. Ces groupes vous aideront à donner vie à vos idées, vous permettront d’avoir des retours sur votre texte et vous obligeront à poursuivre votre travail. Recourez à Internet. Si vous êtes nerveux à l’idée de montrer votre travail à quelqu’un que vous connaissez, inscrivez-vous sur un forum en ligne. Trouvez un forum sur lequel vous pourrez échanger avec d’autres écrivains qui vous donneront leur avis sur votre travail et avec lesquels vous pourrez partager vos idées. Sur ce type de plateformes, vous pourrez choisir parmi différentes options pour vous faire aider dans votre travail [3] . Publicité 1 Catégorisez votre livre. Une fois que vous avez terminé de rédiger votre histoire, assurez-vous qu’elle correspond aux directives que les éditeurs Allen & Unwin imposent. Les œuvres Fiction junior. Pour les lecteurs débutants, entre 5 et 8 ans, de 5 000 à 10 000 mots. Pour les lecteurs assurés, entre 7 et 10 ans, de 10 000 à 30 000 mots. Pour les lecteurs intermédiaires, entre 11 et 14 ans, de 30 000 à 55 000 mots. Les romans pour jeunes adultes. Pour les lecteurs adolescents, entre 13 et 16 ans, de 40 000 à 60 000 mots. Pour les adolescents plus murs et les lecteurs plus âgés, de 15 ans et plus, de 40 000 à 100 000 mots. Pour une liste plus complète et pour davantage d’informations sur l’écriture et la publication d’un livre, consultez les sites Internet des maisons d’édition qui vous intéressent. 2 Relisez et modifiez votre histoire. Ne pensez pas qu’à un certain point, vous deviez arrêter de reprendre votre histoire. Modifiez votre texte autant de fois que nécessaire. Si vous devez donner au processus de correction autant d’attention, si ce n’est plus, qu’au processus d’écriture lui-même, vous devrez aussi savoir faire une pause. Vous vivez probablement depuis quelque temps dans l’histoire que vous créez et il est temps pour vous de prendre des vacances. En vous accordant du temps, vous entrerez plus facilement dans l’état d’esprit propre à la correction. Lors de cette étape, vous devrez relire votre travail à froid, être prêt à faire les coupes et les changements nécessaires. Lorsque vous commencez à corriger votre texte, modifiez le texte autant que nécessaire, mais ne le modifiez pas lorsque vous ne savez pas d’où vient le problème. Si vous n’avez pas de solution concrète à apporter, vous détruirez votre histoire et ne saurez pas comment la remettre en place. Il est possible de trop corriger » un texte, et cela est dangereux. Pour cela, demandez à d’autres personnes de relire votre travail. Une autre paire d’yeux pourra remarquer des failles que vous avez laissé passer parce que vous étiez trop près de votre travail. Demandez à une personne en qui vous avez confiance de vous faire un retour et d’annoter votre texte. Jusqu’à maintenant, vous avez travaillé dans un trou noir. Vous pourriez avoir du mal à repérer certains passages qui mériteraient d’être retravaillés. Lisez les notes des autres, puis mettez-les de côté. Vous pourriez ne pas aimer ce que la personne a écrit de votre texte. Lisez ces notes, décompressez, puis après quelque temps, reprenez votre brouillon et incorporez les suggestions utiles. Oubliez celles qui ne le sont pas. 3 Demandez à un réviseur de lire votre livre. Une fois que vous avez repris votre livre, une ou plusieurs fois, le moment sera venu de faire lire votre œuvre par un véritable réviseur. Réviser un texte et l’écrire sont deux choses différentes. Vous aurez besoin de faire lire votre travail par quelqu’un qui saura déconstruire un livre, trouver les problèmes et vous donner des conseils sur la façon de reconstruire définitivement votre histoire [4] . Recourir aux services d’un réviseur professionnel sera tout particulièrement utile si vous avez l’intention d’autoéditer votre livre. La dernière chose que vous voudriez serait de laisser apparaitre une faute d’orthographe majestueuse dans votre livre, après tout ce dur labeur. Un bon réviseur sera en mesure d’apporter de la clarté et de la fluidité à votre narration, sans changer votre voix. Votre réviseur apportera un regard objectif bienvenu à votre travail et vous aidera non seulement à corriger vos petites erreurs, mais également à mettre l’histoire en valeur, en l’édulcorant de tous les éléments superflus. Au final, l’aide d’un réviseur vous aidera à obtenir un livre de qualité professionnelle. 4 Lisez une dernière fois votre livre. Une fois que votre réviseur et vous aurez repris votre livre et lui aurez donné sa forme finale, assurez-vous que tout soit en ordre. Assurez-vous d’avoir trouvé un bon titre que vous soyez prêt à garder. Commencez à faire monter le buzz sur les réseaux sociaux. Créez une page Facebook et un profile Twitter pour votre livre. Soyez actif sur ces comptes et publiez des nouvelles relatives au livre et autres informations pertinentes. Publicité 1 Pensez à engager un agent. Un agent travaillera pour vous et vous aidera à faire publier et vendre votre livre. Les agents ont de nombreux contacts dans le secteur. Cependant, si vous êtes nouveau dans le milieu, vous pourriez remarquer que les agents sont insaisissables et pas toujours faciles à contacter [5] . Vous n’aurez pas obligatoirement besoin d’un agent. Si vous prévoyez d’autoéditer votre ouvrage, vous pourriez vous passer de l’aide d’un agent. Vous pourrez rechercher un agent sur le site du SFAAL Syndicat français des agents artistiques et littéraires. Vous pourrez passer différents profils de professionnels en revue et voir les types d’ouvrages sur lesquels ils travaillent [6] . Assurez-vous de lire les règles de soumission de l’agent avant de lui présenter votre travail. Généralement, vous devrez joindre les documents suivants. Une lettre d’accroche d’une page, décrivant votre travail. Le synopsis du livre. Un résumé de votre histoire. Si vous écrivez de la littérature non romanesque, un document très détaillé, d’environ 20 à 30 pages, expliquant pourquoi votre livre mérite d’être publié [7] . Quelques chapitres de l’ouvrage ou bien le manuscrit complet. 2 Renseignez-vous sur différentes maisons d’édition. Vous pourriez choisir d’autoéditer votre ouvrage, mais si vous souhaitez toucher un large public, sachez qu’il sera préférable d’être publié par une grande maison d’édition. Certaines maisons d’édition choisissent de ne publier ou même de ne lire, que les manuscrits présentés par un agent. Les agents et les maisons d’édition aiment également les ouvrages écrits par des auteurs déjà connus. Cependant, cela ne veut pas dire qu’il vous sera impossible d’attirer leur attention. Ces professionnels voudront s’assurer que vous avez une audience et savez vous vendre vous-même sur les réseaux sociaux. Certaines maisons d’édition, comme Penguin ou Allen & Unwin liront votre manuscrit, même si vous n’êtes pas représenté par un agent. Renseignez-vous sur les options d’autoédition [8] . L’autoédition peut sembler une bonne option pour court-circuiter tout un tas de gens qui vous opposeront un refus. Cela demande en fait beaucoup de travail et la raison pour laquelle il existe des maisons d’édition est justement que ces professionnels savent comment s’y prendre. Si vous optez pour l’autoédition et souhaitez publier des livres physiques, vous devrez trouver un bon distributeur. Vous pourriez également publier votre livre sous forme d’ebook sur le site d’autoédition d’Amazon [9] . 3 Affinez vos options d’édition. Une fois que vous avez choisi quelques maisons d’édition plus vous en aurez choisi, mieux ce sera, commencez à vous renseigner plus amplement sur celles-ci. Certaines ne publient que des livres pour adultes et seulement certains genres littéraires, alors que d’autres accepteront de plus nombreux ouvrages. Vous devriez trouver toutes ces informations sur le site de la maison d’édition. Certaines imposent certaines règles et une limite du nombre de mots, ou si vous devez être représenté ou non par un agent. Presque toutes les maisons d’édition exigeront un manuscrit physique imprimé de votre livre. Gardez également les caractéristiques imposées en tête. Certains éditeurs préfèrent lorsque l’interligne est double et que le texte est écrit dans une certaine police et à une certaine taille. Respectez les règles imposées. N’envoyez pas votre texte par email ou sur un CD, à moins d’être sûr que la maison d’édition accepte ces formats. N’envoyez jamais votre manuscrit original ou votre seul et unique manuscrit ! Le texte envoyé ne vous sera pas restitué. 4 Envisagez l’autoédition en ligne. Autoéditer un ebook est une option réaliste et courante. La façon la plus facile sera de recourir à la méthode Amazon’s Kindle Direct Publishing. Vous pourrez simplement télécharger votre manuscrit sur la plateforme et commencer à vendre votre livre. L’utilisation du service KDP est gratuite, mais Amazon retiendra jusqu’à 70 % de vos profits. Si vous autoéditez sur Internet, assurez-vous d’avoir fait relire votre travail par un professionnel et d’avoir fait faire la couverture par un designer graphique professionnel. Si vous recourez à cette méthode, vous devrez également travailler seul à la promotion de votre ouvrage. Soyez réaliste. Vous ne deviendrez probablement pas la prochaine star du monde littéraire avec votre premier ouvrage. Vous ne deviendrez pas célèbre du jour au lendemain. Généralement, acquérir une solide réputation demande des années de travail et la publication de plusieurs livres. 5 Attendez et faites preuve de patience. Envoyez votre ouvrage au plus grand nombre de maisons d’édition possible. Vous pourriez devoir attendre jusqu’à 4 mois, voire plus, pour que votre livre soit lu. Si un éditeur accepte votre livre, félicitations ! Vous verrez bientôt votre ouvrage dans les magasins. Cependant, la maison d’édition ne se chargera pas forcément de la promotion. Ce sera le travail d’un agent. Heureusement, une fois que votre travail aura été retenu par une maison d’édition, il ne vous sera généralement pas difficile de trouver un agent. Gardez tout de même en tête que dans la plupart des cas, vous devrez vous charger vous-même de la promotion de votre livre. Publicité Conseils Sachez que, quel que soit votre âge, la plupart des maisons d’édition publieront votre travail s’il est bon. Soyez prêt à faire face aux critiques et faites-en bon usage. Relisez toujours votre manuscrit avant de le présenter à un éditeur. Aucune maison d’édition n’acceptera votre travail s’il est plein d’erreurs de grammaire ou d’incohérences. Sachez aussi qu’il pourrait être préférable de recourir au service d’un réviseur professionnel. Écrivez ! Si tout le monde ne s’y prend pas de la même façon, il est généralement conseillé d’écrire autant que possible alors que les idées sont fraiches dans votre tête et de reprendre le texte plus tard. Les maisons d’édition ne se chargeront pas toujours de la promotion de votre livre. Ce sera à vous, l’auteur, de vous en charger. L’éditeur vendra le produit, mais ne fera pas sa promotion ou peut-être seulement sur son site Internet. Parlez de votre travail à vos amis et à votre famille et distribuez des prospectus un petit peu partout. Créez des pages sur les réseaux sociaux pour faire le buzz. Vous pourriez même demander à une librairie de votre ville de vous aider à faire connaitre votre ouvrage. Tentez votre chance auprès de nombreuses maisons d’édition. Certaines s’intéresseront à votre travail. Concentrez-vous sur l’histoire que vous êtes en train d’écrire. Si vous avez une autre idée, mettez-la par écrit et voyez si vous pouvez l’inclure à votre travail, sans mener l’histoire dans une direction tout à fait différente. Ne vous souciez pas encore de savoir si les gens apprécieront votre travail ou non. Tout le monde ne lit pas les mêmes genres et n’aime pas le même type d’histoires. Avant de commencer à écrire, commencez toujours par faire un plan. Que ce soit dans votre tête ou sur papier, faites un plan. Cela vous évitera d’écrire une histoire sans queue ni tête. Si vous essuyez le refus d’une maison d’édition, poursuivez vos efforts. Rowling s’est vu opposer 14 refus pour Harry Potter et la pierre philosophale, avant de trouver un éditeur qui a adoré le livre. Essayez une application qui permet au public de lire vos histoires. Les lecteurs vous feront remarquer les erreurs et vous pourrez également relire le travail d’autres auteurs. Publicité À propos de ce wikiHow Cette page a été consultée 25 310 fois. Cet article vous a-t-il été utile ?
TeknikMenulis | Buku ajar pada dasarnya adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar di bidang tertentu dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi. Definisi tersebut tentu membuat buku ajar menjadi salah satu jenis buku yang perlu untuk diperhatikan secara serius.

WritingWritten by MasterClassLast updated Mar 2, 2022 • 5 min readA step-by-step guide can help new authors overcome the intimidating parts of writing a book, allowing them to stay focused and maximize their creativity.

.
  • j8zphm9z55.pages.dev/385
  • j8zphm9z55.pages.dev/183
  • j8zphm9z55.pages.dev/151
  • j8zphm9z55.pages.dev/387
  • j8zphm9z55.pages.dev/151
  • j8zphm9z55.pages.dev/126
  • j8zphm9z55.pages.dev/292
  • j8zphm9z55.pages.dev/19
  • dimanakah letak buku yang benar saat menulis